20 Puisi Desaku yang Kucinta - Tidak dipungkiri banyak orang yang memilih untuk hidup di desa dibandingkan tinggal di kawasan perkotaan karena pemandangannya yang indah, permai serta damai. Banyak perantau merindukan kampung halaman, tempat tinggal atau tanah kelahirannya sehingga terciptalah puisi desaku yang kucinta, desaku yang kurindu untuk mengingat kenangan masa kecilnya dahulu.
Baca juga : 20 Puisi Guruku Pahlawanku
Di bangku sekolah, terutama siswa-siswi SD sering mendapatkan tugas untuk membuat puisi desaku yang kucinta baik 2 bait, 3 bait ataupun 4 bait. Kita dapat memberikan gambaran dalam puisi kita tentang kehidupan sehari-hari masyarakat desa, ataupun suasana desa di pagi hari yang damai dan asri. Nah bagi kalian yang saat ini ingin membuat puisi bertemakan suasana pedesaan, dibawah ini terdapat beberapa puisi yang bisa kamu jadikan referensi, berikut contohnya :
Desaku yang Hilang
[ cecep a.m ]
Diawal pagi Saat ku terbangun dari mimpi
Disambut hangat sang mentari
Dan indah warnanya menhiasi
Ku termenung dalam hening
Ku rasakan kehilangan
Sebuah keindahan
Yang dulu selalau kurasakan
Tiada lagi kini
Kicau burung bernyanyi
Menyapa pada diri
Bersama indah sang mentari
Kini tak ada lagi
Sepoy udara pagi
Yang menyapu diri
Saat ku terbangun dari mimpi
Semua hilang berganti
Kicau burung bernyanyi riang
Berganti suara pabrik menderung
Terdengar begitu bising
Sepoy sejuk udara pagi
Berganti pekat asap pabrik
Membuat lemah pada dori
Membuat nafas seakan tercekik
Desaku yang Asri
[ ristyowulan ]
Pagi hariAir gemericik
Bunga mekar
Padi menghijau
Burung bernyanyi
Air sungai nan sejuk
Bebatuan besar
Riuh canda tawa
Gadis desa
Mencuci tikar di sungai
Rambut nya basah
Hati nya basah
Menanti kehangatan mentari
Yang muncul sebentar lagi
di desaku nan asri
Dibawah Lindungan Kabut
[ Dewi ]
Negeriku di lahan gambutPanas sedikit sudah tersulut
Pada siapa nak ku tuntut
Konon semua cuma bisa manut
Desaku kembali berkabut
Hanya karena tuntutan perut
Kata Tuan pun harus ikut
Meski sesak kini menyambut
Riau sekarang menyala lagi
Meski tak menjadi lautan api
Namun sisanya mampu sesaki
Si kecil yang belum mengerti
Beginikah nasib negeri gambut
Selalu dalam lindungan kabut
Saat kuasa tak perlu pengikut
Si jago seolah dibiarkan tersulut
Secuil Kenang
[ abyx akbar ]
Hutang cemara ujung desaTempat dimana dulu wanitaku biasa kumanja
Kini musnah tanpa sisa
Dimangsa serakahnya kota
Kolam wa haji pun tiada
Tempat dulu aku berenang ngambil ikan tanpa bilang
Kini jadi perumahan real estate orang orang kelas kakap
Yang gerbangnya dijaga satpam berwajah sangar
Wanitaku juga sekarang entah dimana
Aku lupa saat meninggalkannya
Yang ku dengar dari kerabatnya
Dia pergi ke negeri orang untuk bekerja
Desaku tinggal secuil kenangan dibenak
Luluh lantak digilas kendaran jaman
Matikan cinta sanak family dan teman
Hilang menguap entah dimana tanpa kabar berita
Nuansa Pedesaan
Burung..berkicau dengan merdu
Gunung..tinggi menjulang
Sawah dan ladang menghijau
Air mengalir begitu kinclong
Ditambah penduduk yang begitu ramah
Dilayani dengan sepenuh hati
Sambil menikmati pemandangan
Yang sangat..indah.
Ohh..rasanya ingin transmigrasi
Tapi,semua itu dulu
Kini tinggalah sebuah cerita
Cerita yang ta'akan terlupa
Ohh.....indahnya desaku
Andaikan waktu dapat ku putar
Kembali
Ku akan merawat&menjaganya
Demi...desaku tercintaa
Apapun yang terjadi akan kuhadapi
Mimpi Desa
[ syaifudin ]
Jika desa adalah orang tua
Maka masyarakat adalah anaknya
Jika mimpi orang tua adalah anaknya
Sebagai anak apa tega melihat mimpi orang tuanya tidak terwujud?
Jika Masyarakat adalah desa
Maka anaknya adalah kepala desa
Jika mimpi desa adalah kepala desa
Sebagai kepala desa apa tega melihat mimpi desa tidak terwujud?
Jika desa adalah padi
Maka masyarakat adalah beras
Jika beras tak lagi jadi nasi
Maka apa tega beras melihat padi merenung menunduk?
Jika Desa adalah lautan
Maka masyarakat adalah Mutiara
Jika mutiara hanya tumbuh di kerang
Apa tega mutiara melihat lautan tanpa keindahan?
Dusunku
Disana Dusunku
Luas terbentang
Dimana Bungaku
Mulai Berkembang
Hatiku Tahu engkau Menunggu
Diriku Selalu
SUNGAINYA BERLIKU
Airnya Bening Suburnya Tanahku
Padi Menguning
Hatiku Rindu pada Dusunku Yang Damai Dan Tenang
PENDUDUKNYA BERSATU
dan Membangun Desaku
Demi kemakmuran dan Persatuan
Tanah Subur Negeriku
Sejahtera Bangsaku
Aman dan Damai Seluruh Rakyatnya
Kaya Raya
Akan Hasil Buminya
Beraneka Ragam
Seni Budaya
Negeriku
INDONESIA
Anak Desa[ Maleona C ]
Disini Daku dilahirkan BundaDi Ibu Pertiwi Daku dibesarkannya
Ber-akhlak mulia diajarkan Ayahnda
Kerukunan sejati ditanam kejiwa
Kasih-mengasihi sesama saudara
Menghargai pula kaum yang lainnya
Bersapa ramah santun dan wibawa
Adil dan makmur mohon merata
Anak Desa yang polos mulia
Menjung-jung tinggi tradisi yang ada
Do'a kami yang jauh disana
Semoga semua dalam lindungan-Nya
Aku Anak Kampung
[ Adhipati kunting ]
Bila senja turun di desa..segalanya tampak indah..
ufuk langit berwarna merah..
sungguh indah dipandang mata..
alamku sangat menawan..
langit dihiasi awan gemawan..
perempuan desa mulai pulang..
dari sawah lewat pematang...
padi yang hijau mulai matang..
warna kuning keemasan..
sungguh sangat jelita..
kekayaan penduduk desa.
Malam di Desa
malam di desa adalah heningrumput tidur, angin bersiul
mimpi mengejar dingin
embun menggiring gigil
burung hantu di dahan pohon
kucing melintas tinggalkan jejak
hujan sore tadi menyimpan sejuk
dedaunan bergerak
melepas embun jatuh kepada tanah
malam di desa adalah hening
aku masih tak bergeming
sebatang rokok kuhisap
sambil kunikmati dinginnya malam
di bawah sinar lampu temaram
ada kenangan melintas dalam ingatan
kursi reot untuk mencuri ikan di lemari
masih tersimpan rapih oleh ibuku
Potret Desa
[ ~ShlyS~]
Melodi alarm pagi saling bertautanPara ayam jantan dengan segala karismanya
Hamparan bunga yang bermekar berseri
Keindahan desa kian terpancarkan
Semilir angin disela cerahnya mentari
Adalah penyejuk jiwa di pagi hari
Sapa tawa canda selalu mengiringi
Ketenangan merasuk ke dalam sanubari
Rindang pohon yang menari nari
Diiringi merdunya kicauan burung
Bersama masyarakat yang bersenandung
Tersirat banyak makna yang terkandung
Hilir mudik para petani mencari rezeki
Teriknya matahari hingga keringat membanjiri
Tibalah sejenak mengistirahatkan diri
Sampai akhirnya senja menghampiri
Bersama kembali menuju istana keluarga
Bersenda gurau menghilang penat
Tiadalah sukar saling bercengkerama
Itulah potret masyarakat desa
Alam Sawah yang Indah
[ Eci Irka ]
Hari pun begitu cerah
Aku berdiri di pinggir sawah
Melihat sekelilingku
Melihat pesonanya
Indah sekali pesona ini
Dibanjiri warna hijau
Padi-padi mulai di tanam
Menyejukan hati
Para petani tak kenal lelah
Mencangkul, menanam, dan memanen
Gembira sorak yang mereka katakan
Rindu Kampung Halaman
[ Arnold Siboro ]
Aku merindukanmu kmpung halamanku
Walau ak setiap sore melihatmu terhampar di awan
Dgn semua keberadaaan mu
Ak rindu kmpung halamanku
Rinduku sangat berat
Hingga air mataku terjatuh
Memandangmu di kejauhan
Aku ingin kembali berjumpa
Bercerita tentang kehidupan
Bersama hembusan sang bayu
dan rintih jangkrik
Rinduku berat
Tak tertahan lagi
Tanah Kelahiran
[ Doni T ]
Di batas kampung halamanAir mengalir dengan laju
Tanpa henti,air dari gunung
Mengalir ke sungai kecil yang berisi ikan-ikan kecil yang hidup
Air yang bersih nan jernih
Tiada bebatuan, hanya pasir yang dihanyutkan aliran
Gemercik air berbunyi
Tanda air itu hidup
Pepohonan yang rindang
Berjemur berjejer di tepian
Senang dan gembira
Di temani pancing
Mencari ikan yang bersembunyi
Dengan unpan yang sederhana.
Tanah kelahiran
Indah di kenang
Kampungku
Indah nya sang surya pagi memancarkan cahaya nya... Semua tampak ceria dan asri
Ku duduk menikmati indahnya...
Menatap lurus ke depan dengan rasa bangga
Ini lah indonesiaku tercinta ...
Masih banyak rumput dan lalang yg bergerak tertiup angin...
Inilah kampung halamanku....
Tempat ku kembali dari lelahnya hidup
Tempat ku kembali kepangkuan pertiwi...
Tempat ku mncurahkan segala keluh kesahku..
Inilah indonesia
Inilah kampung halamanku
Tentang Alam
AlamkuKini tak seperti dulu
Sungai yang dulu begitu jernih
Pohon yang dulu begitu rindang
Pemandangan yang begitu indah
Kini perlahan rusak tak terkira
Semua ulah tangan manusia
Penebangan hutan....
Pemburuan hewan....
Pertambangan ilegal....
Kejamnya mereka
Demi kekayaan dan kekuasaannya
Mereka mengorbankan segalanya
Namun sialnya,
Kami yang tak tau apa-apa terkena dampaknya
Tidakkah mereka berfikir sebelum melakukannya
Lihatlah kini bumi yang mulai menua
Dan sekarang alam mulai memperlihatkan tanda-tanda lelahnya
Satu demi satu bencana mulai melanda
Peringatan dari yang maha kuasa
Agar mereka berhenti akan perbuatannya
Pagi Hari
Hempaskan tidurku ini
Mentari yang berseri
Memberi gelora di jiwa dan hati
Indah parasmu wahai sang mentari
Pancarkan cahaya asri ke bumi
Sinari dengan hangat pelukan hati
Memberi kekuatan pada insani
Mentari.... Senyummu indah sekali
Mekarkan bunga di taman sari
Mengisi relung jiwa dalam hati
Menumbuhkan rasa senang dihati
Udara melambai pada mentari
Ungkapkan rasa gejolak hati
Untai kata dalam misteri
Ubah sukma menjadi jiwa murni
Pesona Alam LokalDamai alam lokalkuLestari bumiku
Hijau nan berseri
Pesona sang lbu pertiwi
Hamparan tanaman padi laksana savana hijau
Gemercik air terjun nan syahdu
Turut mengundang gerimis rindu
Membasahi dataran kalbu.
Inilah surga duniawi yang
Tersembunyi dibalik tirani
Kecamuk politik di negri ini membuat
petaka warga pribumi
Wahai penguasa.
Lihatlah suguhan surga di bumi lokal
Tinggalkan egomu
Turunlah sejenak dari tahtamu
Nikmati dan syukuri sebuah estetika
Maha karya sang Maha Esa
Kampung Halamanku
Oh kampung halamankuDi kaki gunung yang biru aku berada
Dimana sungai mengalir berdesir-desir
Airnya sangat jernih
Kampung halamanku
Sungguh bersih dan sejuk kampungku
Tak ada sampah berserakan
Udara segar selalu menghampiriku di pagi hari
Burung berkicau
Seperti alunan musik merdu di telingaku
Pohon-pohon yang menari-nari tertiup angin
Sangat indah kampung halamanku
Aku sangat bersyukur kepada Tuhan
Karena diberi tempat tinggal seperti kampungku
Kampung halamanku
Selalu kukenang di hatiku
Mentari Pagi
Oh mentari pagiSinarmu melewati sela-sela kamar tidurku
Seakana-akan menyapaku untuk bangun
Menandakan waktu sudah beranjak siang
Oh mentari pagi
Cahayamu membuat pagiku begitu hangat
Diiringi angin sejuk sepoi-sepoi
Dengan bunga-bunga yang bersemi
Oh mentari pagi
Kau bangkitkan semangat untuk berbakti
Berbakti kepada ibu pertiwi
Dari pagi sampai dengan sore hari
Oh mentari pagi
Sinarmu membuat tubuh menjadi sehat
Tumbuhan, hewan bisa berkembang
Tareimakasih mentari
Baca juga :
Itulah beberapa contoh puisi tentang desaku. Jangan lupa untuk mengunjungi halaman yang lain di blog ini untuk mendapatkan contoh puisi menarik lainnya. Terimakasih.
Posting Komentar untuk "20 Puisi Desaku yang Kucinta - Kampung Kelahiranku "