Mengenal Rayon Viscose, Sifat dan Jenisnya
Apakah yang dimaksud dengan rayon ? Rayon didefinisikan sebagai kain yang dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa. Dalam industri garmen, rayon dikenal sebagai serat buatan yang paling tua. Salah satu rayon yang paling banyak dijumpai adalah rayon viskosa. Rayon viskosa adalah serat selulosa diregenerasi sehingga strukturnya sama dengan serat selulosa yang lain, kecuali derajat polimerisasinya lebih rendah karena terjadinya degradasi rantai polimer selama pembuatan seratnya.
Rayon viscose / viskosa termasuk serat buatan yang berasal dari bahan dasar kayu yang dimurnikan dan dengan natrium hidroksida dirubah menjadi selulosa alkali. Selain menggunakan NaOH, penggunaan karbon disulfisida merubah menjadi natrium sesulosa xantat dan selanjutnya dilarutkan di dalam larutan natrium hidroksida encer. Larutan ini kemudian direndam dan akhirnya dipintal dengan cara pemintalan basah mempergunakan larutan asam.
Sifat / Karakteristik Rayon Viskosa
- Rayon viskosa mudah rusak oleh asam dibandingkan dengan kapas terutama dalam keadaan suhu yang panas. Namun disisi lain, rayon ini lebih tahan dengan pelarut untuk pencucian kering.
- Memiliki daya elastisitas yang jelek. Hal ini dibuktikan ketika dalam penenunan benangnya mendapat suatu tarikan yang mendadak, maka kemungkinan benang itu akan tetap mulur dan tidak mudah kembali lagi.
- Tahan terhadap seterikaan namun pemanasan yang terlalu lama menyebabkan rayon berubah warna menjadi kuning.
- Selain berubah warna, rayon ini akan berkurang kekuatannya apabila mendapat penyinaran.
- Dalam keadaan yang kering, rayon ini bisa menjadi isolator listrik yang baik
- Kekuatan serat rayon viskosa kira-kira 2g/denier dalam keadaan kering dan kekuatan basahnya kira-kira 1,4 g/denier. Mulurnya kira-kira 15% dalam keadaan kering dan 25% dalam keadaan basah.
- Selofan : Dibuat dari larutan viskosa yang disemprotkan melalui celah sempit membentuk film ke dalam larutan asam, kemudian ditarik dan melalui rol-rol dimasukkan ke dalam bak-bak untuk dicuci. Tahap akhirnya adalah dilewatkan sedikit gliserin dan dikeringkan lalu dugulung.
- Corval : Serat selulosa yang memiliki ikatan luntang dan dibuat oleh Courtnulds di Albama.Corval memiliki kekuatan basah lebih tinggi dan mulur basah lebih rendah.
- Topel : Yang membedakan dengan corval adalah aftnitasnya terhadap air lebih kecil dan tahan terhadap natrium hidroksida. Dimaksudkan untuk dicampur dengan kapas supaya memberikan kenampakan pegangan dan sifat menggantung yang baik. kekuatan kering : 2,2 g / denier, kekuatan basahnya 1,6 g / denier mulur kering 13 % dan mulur basah 15 %.
- Avril : Adalah serat selulosa yang mempunyai ikatan lintang yang dibuat oleh American Corporation. Kekuatan kering 3,2 g / denier, kekuatan basah 2,2 g / denier. Mulur kering 0,5 % dan mulur basah 10,5 %.
- Celta : Rayon viskosa yang mempunyai daya penutup serat yang tinggi. Untuk menaikkan daya penutup serat adalah dengan membuat serat berlubang seperti halnya pipa. Dibuat di perancis pada tahun 1992. Filamennya tidak berbentuk pipa melainkan mengandung gelembung-gelembung udara sebanyak 10%.
- Bubblefil. Ialah filamen rayon viskosa yang mengandung gelembung-gelembung udara sehingga serat sangat ringan dan bersifat mengapung. Serat ini dibuat dari larutan viskosa yang disemprotkan melalui sebuah lubang spineret yang besar dan pada waktu-waktu tertentu ditiuplan udara, sehingga apabila filamennya mengeras dalam larutan asam, gelembung-gelembung udara akan tetap tertahan di dalam filamen. Serat ini dibuat oleh Du Pont Memours pada tahun 1942 dan dipergunakan sebegai pengganti bahan kapuk. Bubblefil tidak diproduksi lagi sejak tahun 1943.
- Lanusa. Pertama kali dibuat oleh Badische Anilin & Soda Fabrik di Ludwigshaven. Larutan viskosa dengan derajat polimerisasi tinggi disemprotkan melalui corong filamen dikerjakan dengan air dan alkali encer sebelum dilewatkan ke dalam bak kedua yang berisi asam sulfat encer sebelum dilewatkan ke dalam bak kedua yang berisi asam sulfat encer yang akan menyempurnakan penggumpalan rayon. Serat ini dibuat dalam bentuk stapel dan mempunyai pegangan seperti wol.
- Rayon vikosa dibasakan. Rayon viskosa tidak dapat dicelup dengan zat wana untuk wol dan dapat dicelup dengan zat warma asam, maka ke dalam rayon viskosa dimasukkan gugus basa. Beberapa serat tersebut antara lain:
- Rayolanda, serat ini semula dibuat oleh Courtaulds Ltd., sekarang sudah tidak dibuat lagi. Rayolanda adalah serat rayon viskosa yang mengandung resintetik yang mempunyai afinitas terhadap zat warna asam.
- Cisalpha dan Lacisana, keduanya buatan Italia dan mempunyai afinitas terhadap zat warna asam karena di dalam larutan viskos ditambahkan kaseina. Cisalpha mengandung kaseina sebanyak 4,5% sedang Lacisana 3% berat selulosa. Serat ini dibuat dalam bentuk stapel untuk dicampur dengan wol.
Posting Komentar untuk "Mengenal Rayon Viscose, Sifat dan Jenisnya"