Polusi udara, penebangan dan kerusakan hutan, banjir, meluapnya sampah adalah beberapa kerusakan lingkungan yang terjadi karena ulah manusia. Manusia terlalu tamak dan egois dalam mengeksploitasi alam tanpa memperhatikan kelestariannya. Manusia kadang tidak menyadari bahwa lingkungan alam ini kelak akan kita wariskan ke anak cucu kita, sehingga tugas kita adalah merawat dan menjaga agar generasi yang akan datang juga dapat menikmati keindahan alam dan lingkungan yang bersih dan dapat menunjang kesehatannya.
Untuk memupuk kecintaan akan alam, dibangku sekolah seringkali kita diberikan tugas untuk membuat puisi tentang lingkungan sekolah. Sedangkan upaya lainnya diadakannya lomba membuat dan membaca puisi dengan tema lingkungan yang seringkali diselenggarakan baik itu oleh instansi pendidikan ataupun organisasi yang bergerak dan mengabdikan dirinya untuk kelestarian lingkungan.
Di kesempatan kali ini, admin akan membagikan beberapa contoh puisi baik itu tentang lingkungan sekolah, lingkungan alam ataupun lingkungan rumah yang bersih dan sehat. Kamu bisa menjadikan beberapa puisi dibawah ini sebagai referensi dalam membuat sebuah karya yang indah. Berikut ulasannya.
Sebelumnya, marilah kita pahami terlebih dahulu, pengertian dari puisi itu sendiri. Para ahli dalam bidang sastra mempunyai beberapa pendapat tentang definisi puisi. Berikut pengertian puisi menurut para ahli di bidangnya :
Puisi yang kita kenal saat ini, berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi 2 yakni puisi lama dan puisi baru. Apa saja yang masuk ke dalam puisi lama atau baru ? Berikut ulasannya :
Mantra merupakan bentuk puisi lama asli Indonesia. Merupakan bentuk lain puisi lama tertua yang masih hidup dalam sastra lisan. Keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra melainkan lebih berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
2. Pantun
Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki tradisi berpantun. Pantun bersifat anonim, yang berarti penulis pantun sendiri tidak diketahui. Terdapat perkembangan pantun, dimana dahulu pantun berbahasa Melayu berubah menjadi Bahasa Indonesia. Kegunaannya pun juga berubah, dahulu pantun digunakan sebagai alat komunikasi. Saat ini pantun digunakan untuk membuat lagu, pidato ataupun untuk mencurahkan isi hati / perasaan pembuatnya.
3. Karmina
Disebut juga sebagai pantun kilat karena hanya terdiri dari dua larik saja. Isinya hanya dijelaskan secara sekilas. Sama halnya dengan pantun, karmina juga berisi tentang curahan hati.
4. Pantun Berkait
Sama halnya seperti pantun, pantun berkait memiliki sampiran dan isi. Larik pertama dan kedua disebut sebagai sampiran. Sedangkan larik ketiga dan keempat disebut sebagai isi. Pantun berkait merupakan pantun yang selalu berkaitan dari satu bait ke bait berikutnya.
5. Talibun
Merupakan salah satu puisi lama yang mirip dengan pantun. Jika pantun satu bait terdiri dari empat larik, talibun satu bait terdiri dari enam larik atau lebih asalkan genap. Misalnya : 8, 10, atau 12 larik. Talibun juga memiliki sampiran dan isi. Jika talibun tersebut memiliki 8 larik, maka larik 1 sampai ke empat adalah sampiran, larik 5 sampai 8 adalah isi dan seterusnya.
6. Gurindam
Merupakan salah satu puisi lama Indonesia yang berasal dari Tamil India. Gurindam terdiri dari 2 larik dan bersajak a-a. Larik pertama dan kedua saling berhubungan. Larik pertama gurindam berupa sebab atau perjanjian. Sebaliknya larik kedua berupa jawaban aatau akibat dari perjanjian larik pertama.
7. Seloka
Sama seperti gurindam. Seloka merupakan puisi lama Indonesia yang berasal dari India. Mirip dengan pantun karena memiliki sampiran dan isi. Hanya saja seloka merupakan pantun yang berisi bidal. Dengan kata lain seloka adalah bidal yang diberi sampiran.
8. Syair
Merupakan puisi lama Indonesia yang berasal dari Arab. Kata syair berasal dari kata sya"aea berarti bertembang atau menembang. Selain itu ada yang beranggapan bahwa syair berasal dari kata syu"ur yang berarti tembang.
Selain seperti yang telah disebutkan, masih ada beberapa puisi lama Indonesia seperti halnya matsnui, pameo, rubai serta gazal yang tidak bisa admin jelaskan satu persatu.
Jenis Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi bebas yang tidak terikat pada aturan dan rima. Jumlah bait dan rima serta suku kata disesuaikan dengan keinginan penyair. Namun puisi ini masih menonjolkan keindahan diksi dan menggunakan perlambangan serta gaya bahasa tertentu untuk menyampaikan maksud dalam puisi. Jenis puisi ini masih terdengar asing seperti distikon, terzina, quatrain, quint, sekstet, septima, oktaf dan soneta.
Contoh Puisi Tentang Lingkungan Alam, Sekolah dan Rumah
Puisi Tentang Lingkungan Alam
Baik Buruk Alam[ Henokh Wau ]
Wanita berlari terus berlari
Di tengah-tengah pelarian
Bertemu alam dan menyapa
Di berbagai tempat
Melihat pohon-pohon
Bunga pegunungan
Laut, sungai, telaga
Memaparkan aura keindahan
Ia pun melihat
Sampah kotoran
Yang mencemari bahkan melecehkan
Alam sekitarnya
Dalam segi penglihatan penciuman
Ia terganggu merunduk
Sebab itu jorok dan menjijikkan
Ia mencoba merapikan
Satu demi satu sampah
Agar tempat bersih
Nyaman untuk disinggahi
Bumi Keruh
Saat
Bumi pertiwi dirundung harapan
Putra putrinya bersujud
Menyebut asma Tuhan
Kesedihan kiam mencekam
Tatkala mereka
Dihantui kebobrokan
Etika dicampakkan
Harga diri diperjual belikan
Seakan dunia
Hanya ada kenikmatan
Oh bumi pertiwi
Engkau sangatlah indah
Tapi mengapa engkau kusam
Keruh tak karuan
Dengan budaya kebarat-baratan
Yang penuh kefanaan
Engkau mengharapkan doa dari buah
Ketaqwaan agar bumi ini diridai Tuhan
Cahaya
[ Nur Kholiq ]
Gelap malam yang dingin
Tanpa ada suatu cahaya
Yang menerangi dunia
Seakan tanpa adanya harapan
Akan tetapi tidak selamanya
Malam akan hadir
Pasti ada kalanya
Malam itu akan pergi dengan sendirinya
Disaat matahari terbit
Saat itulah gelapnya malam akan datang
Hilang dan akan tergantikan dengan cahaya
Yang selalu akan memberikan kehidupan dan harapan
Langit dan Bumi Sahabatku
[ Nira Surya ]
Batas langit dan bumi adalah aku
Aku yang berdiri tegak tapi tak tegak
Aku yang berjalan lurus tapi tak lurus
Aku yang berhati tulus namun tak kudus
Manusia yang berada di antara langit dan bumi itu aku
Yang terlalu kecil untuk mengatakan besar
Aku yang terlalu pintar walaupun tidak cerdas
Aku yang membawa langit dan bumi dalam tangkup kedua telapak tanganku
Mereka berbisik dan merayu agar mau menjadi sahabatku
Aku adalah batas dan waktu
Sementara langit dan bumi setia bersama waktu
Aku akan pergi
Bumi memelukku
Langit saksi tempat tidurku
Itu karena langit dan bumi adalah sahabatku
Cahaya Sejati yang Hilang
[ Dzanil ]
Hati mulai gelisah
Disaat matahari pagi
Tak menampakkan terik seperti di hari lalu
Rasa dingin meringkuk seorang diri seperti
Malam tak bercumbu dengan bulan dimana
Akan kutemukan cahaya itu agarku
Bisa mencari jati diri
Lalu kemudian
Sepercik air bersua dengan debu
Membasahi insan-insan
Disana rimbun langit
Terlihat bangunan agung
Yang tegak tinggi menjulang
Menampakkan keindahan
Bak berlian di tengah tetesan air hujan
Yang bermesraan dengan siulan angin layu akankah
Cahaya itu akan merangkulku kembali di dalam keheningan
Yang berkelanjutan karena cahaya adalah sumber cahaya sejati
Rintihan Bumi
[ Uzlifatul Baehaqi ]
Terkikis sudah
Petir dan badai oleh pelangi
Semilir angin datang
Dan rakyat bersorak gembira
Kini matahariku telah terbenam
Dan pelangiku buram tak berwarna
Gulita melumat cerita esok hari
Pengap ku hirup
Aku rindu dengan pelangi sore itu
Warna yang menyatu
Damaikan kalbu
Bumi pertiwi merintih sakit
Menangis saat warna-warni pelangi bermusuhan
Hujan darah karena ledakan
Bumi pertiwi ingin pelangi
Seperti dulu bagiakan kalbu
Bersatulah pelangiku
Agar dunia terkagum melihatmu
Panorama Negeriku
[ Iqlima Julia Dravianti ]
Seindah tanah air cantik nan elok
Bagaikan surga yang teramat baik
Dengan pesona keindahan negeriku ini
Aku sangat bersyukur atas keagunganMu
Wahai pencipta alam semesta
Kekayaan negeriku memancarkan sinarnya
Terbentang luas lautan di negeriku
Hamparan rerumputan hijau terlihat jelas
Sejauh kedua bola mata melihatnya
Setetes embun jatuh membasahi
Menandakan suara negeriku cerah dan sejuk
Sinar matahari pagi menghangatkan suasana
Membuatku cinta dengan tanah airku
Ketika malam tiba
Rembulan bersinar di pelupuk mataku
Tak bisa aku menghilangkan
Keagungan alam negeriku
Disinilah aku dilahirkan
Dan disini keruka kedua bola mataku
Akan menutup mata
Tak dapat lagi, melihat panorama negeriku Indonesia
Titisan Tanah Surga
[ Zainul Arifin ]
Kita lahir dengan sebutan anak cucu Adam
Berkulit sawo matang layaknya orang melayu
Adzan dikumandangkan saat diri lemah terlahir
Tak lain mendapat naungan Allah untuk hari-hari panjang ke depan
Lahir di negeri titisan surga
Allah hadiahkan istana kaya
Jalan-jalan berlapis emas
Dan baju indah sulaman sutra
Orang mengenal kita Nusantara baru dibentengi
Oleh barisan gunung api dilindungi gelombang tinggi samudera biru
Dirakhmati hamparan padi yang merunduk tanpa keangkuhan
Sungguh tanah titisan surga
Bak keelokan rupa bumi dari sisi tersembunyi
Sama sekali keindahan yang belum terjamah keserakahan
Tanah ini negeri yang tak terbeli
Udaranya mengalirkan kesegaran
Tanahnya membungkukan sujud penghormatan
Dan tiap detiknya adalah penghormatan
Puisi Tentang Lingkungan Sekolah
Sekolahku[ Diyah Rachmawatu Tohari ]
Engkau hanya seonggok batu yang termakan debu
Tapi tak jemu dalam jembatan ilmu
Jantungmu mendenyutkan cerita
Semangatmu mengucap cita-cita
Dan hadirmu selalu terkenang
Kisah penting bermula di bangkumu
Yang terbaik melangkah melalui tapak jalanmu
Gelak tawa maupun sendu yang hadir
Menjadi lembar pembuka tabir
Di tempat engkau berdiri
Jutaan pelita menyembul untuk negeri
Jembatan masa depan yang menyambung
Sekolahku, akan selalu bergaung
Sekolahku
Mentari terbit di pagi hari
Pertanda aku semangat
Untuk menimba ilmu
Di sekolahku ini
Selain itu
Aku juga memiliki banyak teman
Untuk berbagi dalam segala ilmu
Dan juga untuk berbagi canda tawa
Sekolahku
Wilayah yang sejuk dan asri
Serta berbagai pamandangan alam
Disertai banyak tumbuhan
Satu kata terpenting untuk guruku
Terimakasih untuk ilmu yang engkau berikan
Maaf terkadang aku mengecewakanmu
Dan juga menyakitimu
Puisi Tentang Lingkungan Bersih
Alamku
Alam nan indah dipandang
Begitu sejuk merasuk jiwa
Di hiasi cahaya menari yang menyinari
Diiringi alunan air yang mengalir
Oh alamku
Kusadari mengapa hal ini terjadi
Terlalu cepat berubah
Hutan kehilangan pohonnya
Air kehilangan kejernihannya
Bukit kehilangan kehijauannya
Seolah manusia tidak peduli
Akan alam ini
Wahai manusia
Lestarikan alam ini
Dan jagalah alam ini
Demi anak cucu kita
Bumi
Tempatku berpijak
Tempatku berdiri
Tempatku berteduh
Tempatku berlindung
Namun
Apa yang dapat aku berikan kepadamu
Apa yang bisa aku suguhkan untukmu
Bagaimana cara aku membalas kebaikanmu
Bagaimana cara ku berterimakasih kepadamu
Tidak habis sumber dayamu kuhabisi
Tanpa henti aku memakaimu
Tanpa lelah
Bagaimana jikalau kamu sakit
Padahal sudah kau beri kehidupan kepadaku
Walau demikian
Inginku menyembuhkanmu
Dengan merawatmu, menjagamu
Dengan begitu
Engkau akan selalu ada dalam kehidupanku
Pantai Pembawa Tenang
Pantai pembawa tenang
Setengah air tak berdecak
Sepanjang mata memandang
Terlihat indahnya jamrud khatulistiwa
Kalau dunia radikal begitu kritis
Disana ketenangan memaja
Dibuai angin semilir
Disambut lambaian nyiur
Pantai pembawa kebahagiaan
Tanpa risalah ku bersua
Indahnya pesonamu
Buat diriku selalu rindu
Biarkan Tunas Bertumbuh
[ Paul JS ]
Biarkan tunas muda bertumbuh
Sudah waktunya kuncup berbunga
Menjadi taman para lebah
Dan rumah kepada mata
Jangan kau halangi jalan itu
Jangan kau patahkan tulang dada itu
Jangan kau mengambil madu
Dan mencoba padamkan bara
Sudah waktunya tunas muda bertumbuh
Musim saja telah lama bertukar tempat
Mungkin telah tiba masa berubah
Kepada pohon mana, tanah akan terikat
Biarlah angin yang menentukan
Pada daun mana dahan ingin berpakaian
Sebab sekalipun daun-daun erat menaut
Kibasan angin pasti menggugurkan jua
Sesekali
Jangan kau goyah tumbuhan baru
Sebab bila tak layu
Ia pasti tegak berdiri
Dan kokoh
Bahkan badaipun
Pasti menyerah, kalah
Puisi Tentang Lingkungan Rumah
Hujan
[ Hafizhayuup ]
Saat kau datang, bumi terasa dingin
Bumi menjadi basah
Suara rintik hujan yang nyaring
Menenangkan suasana
Saat itulah suara gemuruh pun muncul
Membuat suasana menjadi gelisah
Saat kau turun
Sepertinya nikmat untuk menyeduh minuman hangat
Sambil mengistirahatkan badan
Aku suka sambil membaca buku
Dan tiba saat kau reda
Kau membawa indahnya pelangi
Langit
[ Muhamad Yafi ]
Wahai angin
Sampaikan pesanku ini
Kepada langit yang ada di atas
Agar dia tahu
Tekadku seperti api ini
Akan ku gapai segalanya di langit
Akan ku hadang badai
Akan kuhadang hujan
Demi terbang menggapaimu
Langit ingatlah pesanku
Aku akan menemuimu
Di angkasa nan luas
Gerhana
[ Ivani Nur Ismiliani ]
Kulihat engkau sendu
Di atas langit-langit biru
Lalu awan mulai menutup cahayamu
Semakin terlihat engkau sendu
Wahai sang mega jingga
Sang pemberi cahaya
Janganlah engkau merana
Kemarilah bersamaku disini
Mencurahkan isi hati
Akhirnya kau menemuiku
Walaupun sekejap mata
Meskipun bumi gelap gulita karena pertemuan kita
Namun ku yakin kau pasti bahagia
Wahai sang merah jingga
Janganlah engkau merana
Jika hatimu kembali luka
Bertemulah denganku lagi agar emgkau bahagia
Hujan di Ujung April
[ Kayla Maharani ]
Mendung berganti hujan
Itulah takdir Tuhan
Hujan di ujung April
Tak pernah membuatku beranjak
Titik air berjatuhan
Membasahi permukaan bumi
Meski ia jatuh berulang kali
Ia tak berhenti memberi ketentraman
Derasnya rintik hujan
Kerasnya gemuruh petir
Tak membuatku berhenti berjalan di tengahnya
Perlahan rintiknya mulai hilang
Hujan meluapkan semua perasaan
Hujan di ujung April
Mengesankan juga memberi arti
Arti kehidupan yang sesungguhnya
Lingkunganku
Lingkunganku
Tempat aku melangkah menghirup udara
Dan menanam semua tanaman
Kadang terlihat kotor
Karena sampah telah menghilangkan bersihmu
Kotoran menghilangkan keindahanmu
Dan polusi mengotori langitmu
Akan tetapi tanaman membuat kesegaran
Dan bunga memperlihatkan wangimu
Aku ingin mengubah lingkunganku menjadi indah
Rumput-rumput lebih hijau dan udara menjadi lebih sejuk
Baca juga :
Penutup
Posting Komentar untuk "30+ Contoh Puisi Tentang Lingkungan Alam, Sekolah dan Rumah"