Pendidikan adalah salah satu faktor penting yang dibutuhkan untuk kemajuan sebuah bangsa. Dengan memiliki generasi yang terdidik dan berilmu, diharapkan sebuah bangsa mampu bersaing dalam segala bidang di kancah internasional. Dengan generasi terdidik pulalah, kita dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa ini, menjadi bangsa yang disegani dan dihormati oleh bangsa lainnya.
Mengingat pentingnya pendidikan, marilah kita sebagai warga negara menaruh perhatian besar dan turut berpartisipasi dalam memajukan pendidikan.
Banyak sekali pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Mulai dari guru pengajar, guru gelas, pustakawan, pimpinan satuan pendidikan dan masih banyak yang lainnya. Mereka saling bersinergi menyumbangkan pikiran, waktu dan tenaga guna mempersiapkan dan memajukan generasi bangsa saat ini.
Untuk menghormati jasa-jasa mereka, kali ini kami merangkum contoh puisi pendidikan pendek, singkat dan beberapa diantaranya bertemakan guru, pendidikan nasional, belajar online, sekolah, ilmu, buku, etika atau moral, serta puisi yang tercipta di masa pandemi karena virus corona. Adapun berikut ini contohnya :
Jasa-jasamu akan kami kenang selalu Keikhlasan Guru
[ Eka Pratiwi ]
Bimbinganmu berikan cahaya hidupkuCahaya yang selalu terangi hidupku
Guru
Kau tanamkan segala pelajaran tuk hidupku
Hingga kedamaian kurasa dalam hidupku
Guru
Tanpa lelah kau mengajariku
Tanpa lelah kau membimbingku
Mengarahkanku untuk melangkah maju
Untuk menempuh hidup yang utuh
Terimakasih guru
Atas semua pengajaranmu
Semoga jasamu terbalas oleh Tuhan
Rumah Ilmu
[ Calysta Vindi ]
IlmuBagaikan awan di langit
Bagaikan udara di bumi
Begitu penting bagi kehidupan manusia
Ilmu
Begitu pentingnya dirimu
Begitu banyaknya dirimu
Begitu hebatnya dirimu
Kata dikagumi pun kurang untukmu
Ilmu
Terlalu banyak jika dihitung
Terlalu sedikit untuk diraba
Namun
Begitu mudahnya dirimu ditemukan
Tiap hari selalu ada dirimu
Begitu fantastisnya dirimu
Disinilah aku
Mendapatkanmu
Rumah ilmu
SekolahkuSekolah kehidupan
[ Shelyn M H ]
Disini Dimana saja
Sekarang dan kapan pula
Aku belajar di sekolah kehidupan
Dari alam semesta dan peristiwa
Guru sejati membimbingku
Kulihat wacana membuka pengetahuanku
Kudengar kisah petualangan dalam perjuangan
Kulalui lorong pengalaman bersama dengan teman-temanku
Kutandai setiap kejadian
Kucatat semua hikmah dari peristiwa
Sebagai bekalku merajut masa depan
Melancarkan jalanku mencapai tujuan
Menjadi manusia utama
Berlaku jujur, berani dan benar
Kukembangkan akalku untuk maju
Semangat kupacu untuk tau
Menguak misteri tentang kehidupan
Berjalanlah
Bergeraklah
Diam tak bergeming akan bergilas
Bangkitkan nyaliku
Belajar bijak dan menghargaiPuisi Pendidikan
[ Gellis Anya ]
Susah payah memikul buku Tiap hari bertemu dengan guru
Demi mendapatkan yang namanya ilmu
Lalu ada ujian negara
Orang bilang lebih susah
Daripada ujian biasa
Kita belajar susah payah
Kalau buntu, menyontek pun menjadi pilihan
Jikalau gagal
Nilai sempurnapun tak ada artinya
Tapi apalah daya
Pendidikan memang kita butuhkan
Kita harus melewatinya dengan baik Puisi Pendidikan 4 Bait
Suatu Tempat Untuk Kita
[ Yutanti Dyah E ]
Di sini Kita bersama
Belajar segala sesuatu
Tentang hidup
Tentang kehidupan
Di sini
Kita bersama
Belajar segala sesuatu
Tentang agama dan matematika
Untuk kelak
Masa depan kita
Di sini
Kita bersama
Belajar segala sesuatu
Memperbaiki diri
Dan akhlak pribadi
Di sini
Kita bersama
Belajar segala sesuatu
Dan lalu menyamai mimpi
Untuk meraih sebuah kesuksesan
Berdiri di Atas Ilmu
[ Aprilia Putri Calista ]
Hidup ini didasari dengan ilmuUntuk memahami semua ilmu
Mulailah belajar memahami
Ini akan sangat berarti
Memang ada banyak rumus
Maka dari itu belajarlah terus
Kuatkan seluruh tekadmu
Untuk berdiri di atas ilmu
Semuanya takkan berhenti
Jika kamu berusaha lagi
Ketika semangatmu berkobar
Janganlah lelah untuk belajar
Ini saatnya untuk berjuang
Tanpa perlu pikir panjang
Teruslah menuntut ilmu
Berdiri di atas ilmuSekolah Gubug
[ Arial Lupus ]
Sekolah Gubuk..Berdiri tegak dari Masa ke masa
Atapnya dari Daun Rumbia
Dindingnya dari Bambu, tak ada yang istimewa
Kini Reot sebab dimakan Usia
Sekolah Gubuk..
Disini tlah tertumpah Ruah
Segala Cita-cita Mulia
Mulai Dari Dokter, Polisi, Tentara hingga pengusaha
Kini Sekolah Gubuk itu akan rubuh
Tak ada yang perduli
Generasi Bangsa tak terurusi
Siapa yang punya hati Nurani
Miris...
Kemana Generasi kemarin
Punya impian untuk membangun
Kini hanya tinggal kenangan
Sekolahku
[ Fausiyah ]
Sekolahku Tempatku menuntut ilmu
Tempatku membekali diriku
Dengan keterampilan dan ilmu
Sekolahku
Bersama guru aku belajar
Semua ilmu pengetahuan
Untuk bekalku di masa depan
Sekolahku
Disanalah aku belajar
Bergaul bersama dengan teman
Juga mentaati segala aturan
Terimakasih sekolahku
Kau telah menjadi tempat belajar
Bagiku dan teman-temanku
Puisi Pendidikan Singkat
Mirisnya Pendidikan
[ Laili Rahma Hidayati ]
Kertas usang tak lagi dipedulikanTercerai bagai sampah
Kini, semua menatap layar
Tak peduli sebuah ilmu tertuang
Semua tak dihiraukan
Berangkat, lalu pulang
Tanpa membawa ilmu
Tanpa ada harapan untuk maju
Miris, Sakit
Pendidikan yang dulu diperjuangkan
Yang dulu ditanam
Hingga dipupuk
Kini layu karena beberapa orang
Pejuang Ilmu
[ Diyah Putri Karomah ]
Seperti ilmu yang tak pernah habis dieja Sarkasme Tuhan memiliki alasan
Untuk segala keanehan yang diciptakannya
Dan dengan lantang bahu ini akan menyapa
Pada ayah dan ibuku
Masih ku ingat
Kusimpan pesan di sakuku
Untuk menukar ilmu kelas menjadi pialaku
Wahai pejuang ilmu
Engkaulah permasalahan yang mengajariku
Menengahi kegelapan
Bahwa sekolah adalah tempat pengaduanku Pejuang Pendidikan
[ Ica Marisa ]
Di sebuah rumah pendidikan Kita belajar dengan tulisan
Mengerti dengan bacaan
Bergelut dengan hitungan
Siapa yang ikhlas memberi
Ilmu dan sebuah perjuangan
Tentang hidup dan masa depan
Mengejar ribuan impian
Figur yang tak terkalahkan
Ditiru dan dibanggakan
Bukan digugar untuk disalahkan
Bahkan sampai dijatuhkan
Jika tak bisa membalaskan
Hormat adalah pembuktian
Bahwa jasa telah diamalkan
Agar cerdas dan beriman
Tangan-Tangan Mungil
[ Aina Praba ]
Siang itu mengumbar terik
Saat tangan-tangan mungil
Mengilapkan alas kakimu tuan
Peluh melelehkan kepala
Seiring punggung mengusung
Sekotak mimpi tanpa nyata
Lekatkan pandangannya tuan
Akan kau temukan kawan berseragam
Serta tutur ibu guru yang tak lebih
Dari hiasan etalase semata
Dan kau masih memasang pant*t
Diantara koran sibukmu berkutat
Abaikan tangan-tangan mungil
Merindukan segenggam penuh harap
Meraih Mimpi
[ Ester Ika Kristianti ]
Bilamana mentari bangun pagi
Kusiap mengawali hari
Dengan sejuta harapan dan mimpi
Kan kuwujudkan demi bangsa ini
Meski adanya pandemi seperti ini
Namun yak menyerah diri ini
Tak kan ada kata putus asa dan malas diri
Kini saatnya berusaha dan meraih mimpi
Janganlah terlena dengan dunia ini
Kita harus mengerti dan tahu diri
Betapa kerasnya hidup ini
Untuk mewujudkan sebuah mimpi
Doa menjadi pedoman yang tinggi
Jangan ragu dan bimbang hati
Jadikan pelecut untuk meraih mimpi
Demi masa depan yang indah nanti
Contoh Puisi Pendidikan di Masa Pandemi
Rindu Sekolah
[ Dyah Difa ]
Aku rindu riuh canda dan tawamu anak anakku
Diantara lorong lorong sekolah yg kini mati
Aku selalu menunggu hadirmu
Tuk warnai hari bersama melukis impian
Mungkin belum saatnya kalian hadir
Tutup saja semua jendela dan pintu rumahmu
Tapi jangan pernah kau tutup hati dan pikiranmu
Tetaplah melukis mimpi dengan caramu
Secercah senyum mentari pagi kan menemanimu
Mengantarkanmu pada cahaya nyata
Tentang masa depan yang lebih baik
Jadi tetaplah disana tuk kuatkan kaki dan tanganmu
Aku rindu tanyamu tentang bintang yg tak pernah redup dalam kegelapan
Akan kujawab gundahmu dengan sinar rembulan malam ini
Bersama rangkaian doa yg tak putus
Selalu ada asa yg akan membuatmu tersenyum
Pesanku padamu muridku
Jangan lemahkan tangan dan kakimu
Teruslah melaju dengan semangat tiada henti
Jangan redupkan mata dan pikiranmu
Lihatlah dunia kan ada dalam genggamanmu.
Semoga pandemi segera berlalu
Agar kita isi kembali hari ini dengan lukisan masa depan
Kan kusambut dirimu di sekolah ini
Dalam rasa kasih yg tiada putus
Belajar Daring
[ zahrajihan ]
Belajar daring sangatlah berbedaBerbeda dengan belajar tatap muka
HP dan aplikasilah yang menjadi alatnya
Buku dan video youtubelah yang menjadi materinya
Dan tugas yang menjadi evaluasinya
Belajar daring sama dengan belajar online
Belajar tatap muka sama dengan belajar offline
Apapun itu, baik online maupun offline
Dimana pun itu, di rumah maupun di sekolah
Kapanpun itu, baik pagi maupun siang hari.
Kita harus terus semangat sebagai generasi penerus bangsa
Dengan kepribadian yang pantang menyerah
Apapun itu, dimanapun dan kapanpun
Semangat, semangat dan terus semangat
Kita pasti bisa melalui semuanyaMembesuk Pendidikan
[ Nidaanisahf ]
Apa kabar, Pak Dewantara ?
2 Mei kali ini seperti biasa euforianya
Poster-poster selamat memenuhi lini masa
Seketsa berpeci dan berkacamata
Guratan ' ing ngarsa sung tuladha,
Ing madya mangun karsa
Hilang rasa, hilang makna
Pak, 100 hari lebih kami libur sekolah
Batal wisuda, jadwal KKN menggundah
Riang pada awal hari di rumah
Lalu jelak akan forum-forum maya yang tak pernah sudah
Internet dan kuota jadi nutrisi
Buku-buku bacaan jarang terjamah lagi
Sedang mobilisasi orkestra kian menyantau lini
Sedang peduli mereka hanya sebatas periuk nasi
Pak, otak kami lapar
Sampai tidak terdengar lagi bunyi keroncongan
Yang membikin kelakar
Mungkin busung pendidikan lebih tiada arti
Daripada perut yang melilit
Mungkin lumpuhnya akal lebih tiada bahaya
Daripada sembelit dan covid
Apa kabar, Pak Dewantara
Hari lahirmu tiada pernah dilupa
Walaupun perayaan tanpa substansi sudah jadi budaya
Walaupun pendidikan sekarat dan dikarantina
Puisi Pendidikan Moral
Putus Sekolah
[ Nadia Fitria Sari ]
Kami bagai anak terbuangBerserakan di jalanan
Tak dapat dengarkan
Nasihat guru
Pemerintah rampas hak kami
Uang bagai di atas segalanya
Kami korban keserakahannya
Kini sekolah hanya angan belaka
Cita-cita hancur lebur
Tiada harapan tuk wujudkan
Entah bagaimana
Nasib negeriku
Saat logika dan hati tak satu
Saat ego jadi utama
Saat kecerdasan tak lagi penting
Saat kebodohan melanda
Hati menjerit
Teriakkan keadilan
Namun mulut ini
Tak mampu ucapkan
Buta huruf bertebaran
Tawuran tak dapat dihindari
Kehancuran menghampiri
Bumiku Indonesia
Wahai Negeriku
[ Muhammad Ramlhy Dwi Syaputra ]
Wahai negeriku tercinta
Mengapa engkau sulit dipercaya, seolah olah engkau yang berkuasa
Wahai negeriku tercinta lihatlah pendidikan disekitar kita
Engaku bagaikan tak punya rasa kasih dan cinta
Wanita negeriku cinta pahammi anak-anak bangsa kita,
yang seolah berteriak meminta cinta dan kasih
Wahai negeriku tercinta, dengarkanlah rintihan para remaja
yang seolah olah engkau tak beri dia nyawa,
Wahai negeriku tercinta berpihak lah pada anak bangsa kita,
Wahai negeriku tercinta engkaulah harapan segala bangsa
Mengenang Kebersamaan
[ Artika Kesui ]
Sebentar lagi
Kita akan berpencar
berpisah di ujung jalan
Meneruskan apa yang menjadi tujuan...
Walau air mata akan diteteskan
Kini tiba saatnya perpisahan
Ingatlah aku dalah teman seperjuanganmu
Dan jangan kau lupa untuk sekedar mengenangku..
Orang yg biasa menganggumu,membuatmu marah
Orang yang selalu berbicara banyak hingga membuat j9kebisingan
Orang biasa mengadukan kesalahanmu pada guru
Tetapi percayalah aku hanya menginginka kajujuran dan kedisiplinanmu..
Mengenang 3 tahun kebersamaan
ada tawa dan tangis di ingatan
Ada goresan memori indah di lubuk perasaan
Dan akan ada banyak ingatan perjuangan
Dan Untuk para pelita di jalan pendidikan kami
jangan dengan mudah menghempas kami Dari memori
tetapi tetap mengingat kami
Walau hanya sebagai murid yg menjengkelkan
sebagai murid yg memperburuk perasaan
Atau sebagai burung beo yg meniru perkataan
Maaf untuk semua kesalahan
Terima kasih untuk semua ilmu dan pengajaran
Kami mohon doa dari sang pengajar
Agar kami dapat kembali sebagai orang besar
bawakan mu kebanggaan besar
Sampai jumpa semua..
Tanpamu Aku Bukan Siapa-Siapa
[ Ajeng ]
Entah sejak kapan aku mengenalmu
Dan entah mengapa aku harus mengenalmu
Yang jelas engkaulah yang akan selalu dikenang dalam hidupku
Dan kau adalah guru
Guru...
Jasamu tak bisa dubalas dengan uang dan tak bisa ditukar dengan benda mahal
Dari pagi sampai petang kau hanya mengurus kami
Sehingga keluargamu tak kau awasi
Memang terkadang dirimu sangat mengesalkan
Akan tetapi itu akan menjadi hal yang mengesankan
Oh guru
Kalau bukan karena jasamu, tak akan menjadi seperti ini
Guru, tanpamu aku bukan siapa-siapa
Dan mungkin tak akan diakui oleh dunia
Terimakasih guru
Puisi Pendidikan 3 Bait
Pagiku yang Singkat
[ Vinsi Ayu ]
Dengan sedikit cahaya yang memancar
Dari balik kelambu
Membangunkanku dari tidur panjangku
Manyapaku dengan lantunan yang indah azdan subuh
Bunyi kokok ayampun mengiringi pagiku
Seolah-olah ikut membangunkanku
Pagiku yang singkat
Dengan menahan rasa dingin
Kubasahi badanku dengan air
Kukenakan pakaian rapi
Dan kuucapkan salam kepada ayah dan ibuku
Senyum melampai tangan
Mengiringi keberangkatanku
Sekolah
[ Alexander Eka ]
Sekolah
Tempat dimana kita menuntut ilmu
Tempat dimana kita bercanda tawa
Tempat yang dipenuhi dengan kenangan
Sang fajar menyinari gedung sekolah di setiap pagi
Menjadikan sekolah bagai istana yang megah
Daun pepohonan melambai-lambai memanggil untuk masuk
Perbedaan tidak menjadi penghalang untuk berteman
Suka duka ikut terukir di dalam sekolah
Kenangan yang sulit untuk dilupakan ketika berpisah nanti
Puisi Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan
Ing ngarsa sung tuladha
Ing madya mangun karsa
Tut wuri handayani
Ki Hajar Dewantara
Tak ada ragu ia maju
Tuk pertahankan apa yang ia mau
Walau musuh memiliki segudang peluru
Hanya satu yang ia ingini
Keadilan negeri walau jajahan tak henti
Agar semua mampu berdiri
Dengan ilmu ia bermimpi
Negeri ini punya segudang prestasi
Semua hak terpenuhi, tuk pahami teori-teori
Hingga kelak pasukan cerdas terealisasi
Semoga ini bukan hanya dalam bait yang diamini.
Baca juga :
Penutup
Demikianlah contoh puisi tentang pendidikan dalam berbagai sub tema yang bisa kami berikan. Setelah membaca beberapa referensi diatas, kini saatnya kamu membuat hasil karyamu sendiri. Semoga dengan adanya contoh-contoh diatas dapat sedikit membantumu dalam menghasilkan karya terbaikmu, Terimakasih.
Posting Komentar untuk "30 Contoh Puisi Pendidikan Pendek Tentang Sekolah, Guru dan Ilmu"