Pantun penutup pidato tidak hanya digunakan apabila kita menggunakan bahasa Indonesia saja sebagai bahasa pengantarnya. Dalam membawakan pidato dengan bahasa Jawa pun kita juga bisa menutupnya dengan sebuah pantun, agar terdengar lucu, keren serta bisa memecahkan kebosanan audience.
Sewaktu sekolah, pasti diantara kalian pernah disuruh untuk berpidato di depan kelas namun menggunakan bahasa Jawa. Bahasa ini cukup sulit untuk digunakan mengingat dalam bahasa Jawa sendiri terdapat unggah-ungguh basa atau aturan adat masyarakat Jawa perihal sopan santun, tatakrama, tatasusila dalam menggunakan Bahasa Jawa.
Kendati sulit, namun jangan pernah berhenti untuk belajar dan mencobanya. Karena apabila bukan kita, maka siapa lagi yang akan melestarikan salah satu warisan budaya yang luhur ini. Warisan budaya yang membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang kaya dan memiliki peradaban yang tinggi serta luhur.
Nah untuk menambah unik pidato yang kamu bawakan, jangan lupa untuk menyelipkan pantun penutup pidato Bahasa Jawa di bagian akhir. Tujuannya tentu saja untuk memecahkan suasana, karena apabila pidato disampaikan dengan serius dan tanpa lawakan maka pendengar akan merasa bosan. Berikut ini admin memiliki beberapa pantun / parikan yang bisa kamu gunakan, berikut ini contohnya :
Pantun Penutup Pidato Bahasa Jawa dan Artinya
Mendhung peteng pulo Medura
Cekap semanten piatur kula
artinya
Mendung gelap di Pulau Madura
Sekianlah sambutan saya
Mendhung peteng pulo Medura
Sae lan mboten mborong karesa
artinya
Mendung gelap pulau Madura
Baik atau tidaknya terserah anda
Santen banyune klapa
Cekap semanten atur kawula
artinya
Santan airnya kelapa
Cukup sekian sambutan saya
Santen duduhe klapa
Namung semanten atur kula
artinya
Santan airnya kelapa
Hanya sekian sambutan saya
Santen toya klapa
Cekap semanten atur kawula
artinya
Santan airnya kelapa
Cukup sekian sambutan saya
Sarinten batur kula
Cekap semanten atur kula
artinya
Sarinten teman saya
Cukup sekian sambutan saya
Dodolan ketupat nang pasar Blora
Menawi wonten lepat kulo nyuwun ngapura
artinya
Mangan kupat nang pinggir segoro
Yen ono lepat, kulo nyuwun ngapuro
Yu pinten marut klopo
Cekap semanten piatur kulo
artinya
Ibu Pinten memarut kelapa
Cukup sekian pidato dari saya
Klopo parutan digawe santen
Kulo keluputan nuwun ngapunten
artinya
Kelapa yang sudah diparut dibuat santan
Kesalahan saya mohon dimaafkan
Cewek ganjen dolanan ondo
Cekap semanten piatur kulo
artinya
Gadis centil bermain tangga
Cukup sekian pidato dari saya
Tuku kupat ning sidoarjo
Menawi lepat nyuwun ngapuro
artinya
Beli kupat di Sidoarjo
Apabila punya salah mohon dimaafkan
Ngombe santen kecampur selasih
Minyak'an tumit nang duwur ondho
Cekap semanten atur kawulo
Kulo nyuwun pamit, maturnuwun, terimakasih
artinya
Minum santan bercampur dengan selasih
Memakai minyak tumit di atas tangga
Cukup sekian sambutan saya
Saya mohon ijin undur diri, terimakasih
Gunung Merapi rupane biru
Dicedaki dadi ijo wit-witan cemara
Menawi kula gadhah keliru
Nyuwun agenging samudra pangapura
artinya
Gunung Merapi berwarna biru
Didekati berwarna hijau
Apabila saya mempunyai salah
Mohon maaf yang sebesar-besarnya
Nah itulah beberapa contoh pantun penutup pidato dalam Bahasa Jawa yang bisa admin rangkum untuk anda. Semoga dengan adanya pantun di atas bisa menambah referensi bagi anda yang ingin mengakiri pidatonya dengan cara yang menarik dan beda daripada yang lainnya. Terimakasih
Posting Komentar untuk "Kumpulan Pantun Penutup Pidato Bahasa Jawa"