Tokoh-tokoh wayang kulit - Dalam pagelaran wayang kulit, yang paling mudah dicerna, ditangkap dan diamati keindahannya adalah peraga tokoh-tokoh wayang yang diiringi dengan iringan gamelan. Paduan dari seni rupa, seni sastra dan suara menjadikan pagelaran wayang menjadi sebuah mahakarya yang indah dan syarat akan nilai-nilai falsafah kehidupan. Wayang tidak hanya menjadi sekedar tontonan semata, melainkan juga mengandung tuntunan.
Berbicara mengenai tokoh-tokoh wayang kulit, ada banyak sekali tokoh dengan peran, sifat dan karakteristik yang berbeda. Setiap tokoh sebenarnya adalah penggambaran dari watak dari manusia itu sendiri di dunia nyata. Bahkan terdapat suatu Peribahasa Jawa yang berbunyi " wewayangane ngaurip " yang berarti bayangan hidup manusia dari lahir hingga mati.
Dalam cerita asli, tokoh-tokoh dalam kisah Mahabharata disajikan secara terpisah dengan tokoh-tokoh wayang dalam kisah Ramayana. Di Indonesia terdapat beberapa lakon yang memungkinkan beberapa tokoh kedua cerita tersebut bertemu. Sebagai contoh : Prabu Dasamuka, Anoman, Gunawan Wibisana, R.Kumabakarna, R Indrajit, dll ( Tokoh cerita Ramayana ) dapat berinteraksi langsung dalam sebuah lakon wayang dengan tokoh-tokoh dalam cerita Mahabharata ( keluarga Pandawa dan Kurawa ). Hal itu terjadi dalam lakon Semar Boyong, Rama Nitik, Rama Nitis, Wahyu Makutharama, dan masih banyak lainnya.
Di kesempatan kali ini, kami akan mencoba merangkum beberapa tokoh-tokoh wayang kulit yang diambil dari beberapa cerita baik itu cerita Ramayana, Mahabharata maupun Lokapala.
Tokoh-Tokoh Wayang Ramayana
Ramayana merupakan cerita kepahlawanan yang berasal dari India. Berasal dari dua kata, Rama dan Ayana yang mempunyai arti perjalanan Rama. Di kebudayaan kita, cerita ini kemudian digubah oleh Empu Walmiki. Ramayana sendiri merupakan sebuah cerita yang terdiri dari 7 kitab, diantaranya : Balakanda, Ayodhyakanda, Aranyakanda, Kiskindhakanda, Sundarakanda, Yuddhakanda serta Uttarakanda.
Secara garis besar Ramayana menceritakan pertempuran antara Rama dan Rawana yang saat itu menculik dewi Shinta. Dewi Shinta sendiri merupakan anak dari
Arjuna yang dinikahkan kepada Rama karena dia berhasil memenangkan sayembara. Dikisahkan Rama berhasil memenangkan pertempuran karena dibantu oleh Hanoman, Wibisana dan ribuan Wanara. Setelah mendapatkan kembali Dewi Shinta dan membawanya ke Ayodhya. Adapun beberapa tokoh lain dalam cerita Ramayana diantaranya :
- Anggada
- Anila
- Anoman
- Anjani
- Aswanikumba
- Barata
- Bisawarna
- Bukbis
- Dasarata
- Gunawan Wibisana
- Guwarsa [ Subali ]
- Guwarsi [ Sugriwa ]
- Indrajid
- Jambumangli
- Janaka
- Jatasura
- Jatayu
- Jembawan
- Jembawati
- Kalamarica
- Kapimenda
- Kapi Saraba
- Kapi Suweda
- Kekayi
- Kumba-Kumba
- Kumbakarna
- Lawa & Kusya
- Laksmana Widagda
- Lembusura
- Mahesasura
- Prahasta
- Rahwana
- Raghu atau Sukasalya
- Rama Wijaya
- Sarpakenaka
- Sayempraba
- Sempati
- Sinta
- Sumitra
- Tara dan Tari
- Trijata
Tokoh-Tokoh Wayang Mahabharata
Secara singkat, Mahabharata menceritakan kisah konflik para
Pandawa yang berjumlah lima orang laki-laki dengan saudara sepupu mereka yang berjumlah seratus yang disebut Kurawa. Hal itu terkait mengenai sengketa negara Astina. Puncak dari persengketaan itu adalah pecahnya Bharatayuda di medan Kuruseta dan pertempuran itu berlangsung selama delapan belas hari lamanya.
Cerita Mahabharata memang menceritakan tentang kepahlawanan, namun didalamnya juga berisi tentang nilai-nilai mitologi, ajaran-ajaran keluhuran yang sifatnya universal serta nilai-nilai kebijaksanaan manusia. Kisah ini dianggap sebagai cerita suci bagi orang Jawa. Cerita Mahabharata kemudian mengalami penggubahan cerita dalam bentuk kakawin, yakni puisi lawas dengan metrum India berbahasa Jawa Kuno. Salah satu yang terkenal adalah kakawin Arjunawiwaha ( Perkawinan Arjuna ) Gubahan dari Empu Kanwa. Karya yang ditulis kisaran tahun 1028-1035 M ini [ Zoutmulder, 1984 ] dipersembahkan untuk raja Airlangga dari kerajaan Medang Kamulan, menantu raja Dharmawangsa.
Beberapa kakawin lain turunan Mahabharata yang juga penting untuk disebutkan, diantaranya adalah Kresnayana karya Empu Triguna dan Bomantaka. Keduanya ditulis pada zaman kerajaan Kediri. Mahakarya kakawin ini sangat berpengaruh dan memberikan inspirasi terhadap bentuk budaya dan seni pengungkapan, terutama di daerah Jawa dan Bali. Bentuk relief candi, seni tari, seni lukis, pertunjukan seperti wayang kulit dan wayang orang adalah beberapa karya seni yang terinspirasi dari cerita Mahabharata. Nah, berikut ini merupakan tokoh-tokoh wayang yang masuk ke dalam cerita Mahabharata :
- Amba
- Abiyasa
- Bandondari
- Baratwaja
- Basudewa
- Basukesti
- Basukunti
- Basupati
- Bisma atau Dewabrata
- Bismaka
- Brajamusti
- Brajalamatan
- Brajadenta
- Bremana
- Bremani
- Citragada
- Citranggada
- Destrarasa
- Dewayani
- Drupada
- Druwasa
- Durgandana
- Durna
- Gandabayu
- Gandamana
- Gangga
- Jakapuring
- Krepa - Kripa
- Kunti
- Madrim
- Manumayasa
- Matswapati
- Pandu
- Parasara
- Parikenan
- Puru atau Kuru
- Sakri
- Sakuntala
- Salya
- Sekutrem
- Sengkuni
- Sentanu
- Seta
- Setyajid
- Setyawatu atau Pujawati
- Udawa
- Utara
- Utari
- Wilutama
- Wiratsangka
- Yamawidura
- Yayati
Tokoh-Tokoh Wayang Zaman Pandawa & Kurawa
- Abimanyu
- Anantareja
- Antasena
- Arimbi
- Arjuna
- Aswatama
- Baladewa
- Bambang Caranggana
- Bambang Brantalas
- Bambang Irawan
- Bambang Prabakusuma
- Bambang Priyambada
- Bambang Purwaganti
- Bambang Sumitra
- Bambang Wisanggeni
- Banuwati atau Bonowati
- Basukarna atau Karna'
- Bima
- Bogadenta
- Boma Narakusara
- Buriswara
- Citraksa
- Citraksi
- Citrahoyi
- Dresanala
- Drestajumena
- Drupadi
- Durmagati
- Dursala
- Dursasana
- Dursilawati
- Duryudana
- Ekalaya
- Erawati
- Gatotkaca
- Gunadewa
- Jayadrata
- Jaya Amisena atau Janamejaya
- Kangsadewa
- Kartamarma
- Kresna
- Lesmana Mandrakumara
- Nakula
- Parikesit
- Pergiwa dan Pergiwati
- Puntadewa atau Yudhistira
- Sadewa
- Sanjaya
- Samba
- Sembadra
- Setyaka
- Sentyaki
- Setija
- Siti Sendari
- Srikandi
- Surtikanti
- Wisata
Tokoh-Tokoh Wayang Punakawan
Hal-hal terkait dengan Punakawan sudah pernah kami jelaskan secara sederhana di artikel "
mengenal punakawan, urutan, ciri-ciri dan wataknya" Disini kami menambahkan tokoh Togog dan Bilung. Togog sendiri merupakan titisan Batara Antaga dan ditugaskan untuk mengarahkan para raksasa menuju ke kebaikan. Namun kebanyakan raksasa tidak mau menggubris perkataan dan
nasehat-nasehat dari Togog. Disisi lain, para raksasa justru memanfaatkan Togog untuk mencari kelemahan lawan-lawannya. Dalam keadaan tersebut mau tak mau Togog menuruti apa perkataan majikannya.
Tokoh yang kedua adalah Bilung. Memiliki nama asli Bambang Sarawita, dikenal sebagai punakawan dari negeri sebarang [ Melayu ]. Ciri khas tokoh yang satu ini adalah dialog yang digunakan berbahasa campuran Jawa dan Melayu. Bentuk fisik Bilung seperti raksasa namun bertubuh kerdil, serta memiliki suara cempreng.
Berbeda dengan Gareng, Petruk serta Bagong, dimana mereka mengikuti Semar, sedangkan Bilung mengikuti Togog, kakak dari tokoh Semar. Dalam pewayangan, tokoh Bilung seringkali digambarkan sebagai sosok yang jagoan, sombong tapi cengeng.
Tokoh-Tokoh Wayang Ramayana-Lokapala
Mengenai cerita Ramayana dalam pagelaran wayang Jawa. Cerita tersebut merupakan sebagian kecil dari wiracerita Lokapala. Dimana di dalam cerita Lokapala, terdapat lakon Bedah Mahespati atau berdirinya Negara Mahespati dengan rajanya yang terkenal yakni Prabu Harjuna Sasrabahu. Raja ini dikenal sebagai sosok titisan dari Dewa Wisnu yang kelima dan patihnya yang bernama patih Suwanda atau Raden Sumantri, hingga berkembang sampai cerita Negara Lokapala " Cupu Manik Astagina" dan Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Dimana di dalam cerita tersebut akan mendukung kisah selanjutnya dalam lakon utama Ramayana. Adapun tokoh-tokohnya :
- Arjuna Sasrabahu
- Banaputra
- Banendra
- Banjaranjali
- Citragada
- Citralangeni
- Citrarata
- Danapati atau Danaraja
- Darini
- Gotama
- Indradi
- Jamadagni
- Kertanadi
- Pulasta
- Rama Parasu
- Rama Bargawa
- Sri Mahapunggung
- Renuka
- Sukesi
- Sukasrana
- Sumali
- Sumantri
- Wisraya
Tokoh Dewa-Dewa Wayang
Tokoh dewa ataupun dewi dalam wayang adalah dewa ataupun dewi yang muncul dalam mitologi agama Hindu yang berasal dari negeri India. Mitologi itu kemudia diadaptasi oleh pujangga dari Jawa. Dewa dalam budaya Jawa disebut juga sebagai Batara ( pria ) atau Batari ( perempuan ). Menurut cerita R.A. Kosasih, kehidupan berawal dari Adam dan Hawa, kemudian dia menurunkan Nabi Sis, lalu menurunkan Anwar yang nantinya menurunkan para Sang Hyang Wetri. Lalu menurunkan Hyang Nur Cahya, bertempat tinggal di puncak gunung Mahameru. Hyang Nur Cahya menurunkan Nurasa, lalu menurunkan Hyang Wenang, lalu Hyang Tunggal dan berikutnya terciptalah dewata. Adapun tokoh-tokoh dewa ataupun dewi dalam pewayangan diantaranya :
- Dewa Purwacarita
- Sanghyang Wenang
- Sanghyang Tunggal
- Batara Antaga
- Batara Ismaya
- Batara Manikmaya atau Batara Guru
- Batara Narada
- Batari Uma atau Batari Durga
- Batara Sambu
- Batara Brama
- Batara Indra
- Batara Bayu
- Batara Wisnu
- Batara Kala
- Batara Antaboga
- Batara Yamadipati
- Batara Surya
- Batara Darma
- Batara Gana [ Ganhesa ] atau Mahadewa
- Batara Kamajaya
- Batara Candra
- Batara Cakra
- Batari Pertiwi
- Batara Baruna
- Hanoman
Memahami Ciri-Ciri Tokoh Wayang
Sebagai tambahan informasi, terdapat setidaknya 3 warna muka wayang yakni : merah, hitam dan putih. Warna muka hitam menunjukkan seorang satria yang memiliki kemantapan diri sebagai panutan. Muka wayang berwarna merah menunjukkan seorang yang memiliki panutan bagi bawahannya dengan sifatnya tegas atau keras. Muka putih menunjukkan kedewataan atau sifatnya yang tidak konsisten.
Posting Komentar untuk "Tokoh-Tokoh Wayang Kulit Dalam Berbagai Cerita"