6 Cara mudah mengatur keuangan keluarga baru agar tidak boros
ilustrasi sebuah keluarga, sumber : pixabay |
Tampaknya ada kebutuhan untuk gaya hidup yang realistis. Gaya hidup yang realistis ini sangat diperlukan untuk dapat membangunkan diri dan menjadi acuan bagi kita untuk mengambil sikap hidup yang hemat, efektif, penuh pertimbangan sehingga hidup kita akan lebih terarah dan memiliki tujuan terutama di bidang keuangan. Kita harus pandai mengelola keuangan keluarga dengan cara yang mudah kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, keluarga harus mampu membuat target, merencanakan masa depan dan menunda hal-hal yang tidak penting, sehingga nantinya tujuan dan sasaran kita dapat terwujud. Dalam prakteknya, untuk mengelola atau mengendalikan keuangan keluarga membutuhkan komitmen yang kuat di antara setiap anggota keluarga. Selain itu, motivasi hidup serta pembagian tugas dan wewenang yang jelas tentang siapa yang berhak memegang uang dan siapa yang berhak menyiapkan anggaran harus dibahas di awal agar nantinya dalam prakteknya dapat berjalan dengan lancar. Kali ini penulis akan memberikan tips mengelola keuangan untuk keluarga baru, berikut tipsnya:
6 Cara mudah mengatur keuangan dalam rumah tangga
1. Catat Semua Pengeluaran Uang
Langkah pertama dalam cara mengatur keuangan keluarga adalah untuk melacak semua pengeluaran uang dalam sebulan. Dalam hal ini bukan hanya catatan pengeluaran, tetapi total pendapatan dalam satu bulan juga harus dicatat dan dicatat setiap bulan. Rekam dalam buku sederhana, kemudian bagilah ke setiap kelompok, di mana kebutuhan dasar dan mana yang bukan kebutuhan dasar dan jumlah uang yang dihabiskan di masing-masing kelompok. Dari sana, kita dapat mengamati penggunaan dan pengeluaran uang selama sebulan penuh. Kami dapat mengevaluasi beberapa kebutuhan. Satu kebutuha yang sangat mendasar. Kedua adalah dasar tetapi tidak mendesak, ketiga adalah kebutuhan dasar tetapi dasar dan yang terakhir adalah kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak. Menganalisis dan mengamati setiap kebutuhan. Dari hasil evaluasi, komunikasikan dengan suami atau istri Anda untuk mengatur anggaran berikutnya untuk menghemat kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak.
2. Menyiapkan Anggaran Belanja Keluarga
Langkah kedua dalam cara mengatur keuangan keluarga adalah membuat anggaran keluarga. Setelah kami menganalisis dengan melihat pengeluaran dalam sebulan sekarang kami dapat mengatur anggaran dengan mencocokkan pendapatan atau pendapatan dan pengeluaran. Cara mengatur anggaran keluarga adalah- Buat perhitungan atau perkirakan jumlah uang yang akan masuk dalam bulan-bulan mendatang
- Buatlah daftar kebutuhan keluarga untuk periode waktu yang sama yang disusun berdasarkan urutan kepentingan, dari yang penting hingga yang kurang penting. Kemudian pikirkan tentang hal-hal khusus yang mendesak pada bulan yang sama. Sama seperti liburan atau pertemuan lainnya.
- Sertakan harga dari setiap kebutuhan ini (lebih baik memperkirakan harganya dibesar-besarkan) kemudian menjumlahkannya secara keseluruhan.
- Bandingkan jumlah pendapatan dengan perkiraan jumlah pengeluaran, apakah ada sedikit atau tidak ada pemborosan. Jika masih ada residu, pastikan untuk memasukkan di mana posting. Tetapi jika kurang, kita harus mencari tahu tambahan atau pengeluaran mana yang harus kita simpulkan.
- Lakukan pembukuan pada akhir bulan dan cocokkan
3. Berbagi Pendapatan dengan Bijak pada Berbagai Kebutuhan
Sikap bijak dalam mengambil keputusan adalah salah satu cara untuk dapat mengendalikan keuangan dalam keluarga.Sikap bijaksana dalam membagikan penghasilan adalah dengan mengambil pertimbangan dan keputusan yang tepat, baik menurut prioritas kepentingan maupun prioritas kemendesakan. Alangkah lebih baik menabung untuk sesuatu yang benar-benar kita perlukan dibandingkan dengan harus mengeluarkan sedikit uang untuk sesuatu yang kurang penting dan tidak mendesak. Kita harus merubah pikiran, dimana rupiah demi rupiah, sedikit demi sedikit pengeluaran kita, apabila kita akumulasi setiap bulannya akan didapatkan hasil yang besar dan itu adalah pemborosan. Salah satu cara bijak untuk mengatur keuangan keluarga dengan langkah membagi penghasilan adalah dengan menempatkan kebutuhan berdasarkan pos-pos pengeluaran tersebut pada sebuah amplop tertentu. Atau kita juga bisa mmbangun disiplin pribadi untuk setia terhadap pos anggaran yang telah disediakan.4. Belajar Berbelanja dan Memanfaatkan Uang.
Semua orang bisa saja berbelanja serta menghabiskan uang, namun pertanyaannya, apakah barang yang mereka beli adalah barang-barang yang dibutuhkan ? dan apakah uang yang telah mereka keluarkan benar-benar tepat guna?. Dalam hal berbelanja, ternyata ada seninya. Mendapatkan barang barang banyak dengan pengeluaran sesedikit mungkin, namun tetap menjaga kualitasnya. Adapun beberapa pertimbangan-pertimbangan adalah :- Tepat guna. Mengapa harus membeli barang itu?, Apakah sungguh-sungguh kita perlukan ? Berapa jumlah yang kita butuhkan ? Mana yang cocok ?
- Tepat tempat. Membeli barang dimana?, di toko apa ? mana yang lebih murah harganya ?
- Tepat harga. Usaha untuk mencari tahu berapa nilai sebenarnya dari barang. Jangan lekas membeli agar tidak tertipu. Beranikan diri untuk menawar harga.
- Tepat kualitas. Perlu memilih barang yang baik. Jangan terpukau karena harganya murah, dan jangan tertipu oleh iklan.
5. Mengusahakan Tambahan Penghasilan
Pemecahan masalah ekonomi rumah tangga tidak hanya dilakukan dengan cara menghemat biaya saja. Ada cara lain yang bisa kita tempuh dengan memanfaatkan unsur produktif atau unsur usahanya yakni dengan mengusahakan tambahan penghasilan. Ada berbagai kemungkinan yakni :
- Mencari penghasilan dengan pekerjaan tambahan oleh suami istri, asal saja dijaga jangan sampai suasana keluarga rusak karena semua hanya sibuk mencari uang. Istri juga berhak mengejar kariernya, tetapi akibat terhaap keluarga harus dipertimbangkan secara matang dan disepakati bersama.
- Memanfaatkan secara efektif semua potensi yang ada. Misalnya : Membuat sendiri apa yang bisa dibuat, memanfaatkan waktu senggang untuk beternak, mengembangkan hobi menjadi usaha dan menambah penghasilan.
- Dengan meminjam, namun hal ini dilakukan secara bijaksana, untuk tujuan produktif dilihat betul-betul mana sumbernya, serta yang tidak kalah pentingnya, dipikirkan lagi bagaimana cara melunasinya.
6. Membangun rencana jangka panjang.
Baik saat ini maupun di masa mendatang, perlu kita pikirkan sejak dini, dan menjadi tanggung jawab bersama dengan keluarga. Bagi orang yang beriman, pasangan hidup serta anak jangan kita anggap sebagai beban, melainkan sebagai tugas mulia dan tantangan yang penuh dengan harapan. Dalam beberapa kitab suci, kita mendapat tiga keutamaan hidup yakni iman, harapan dan kasih. Dengan iman, pasangan suami dan istri diajak untuk bekerja secara sungguh-sungguh demi cinta kasih terhadap pasangan. Iman menjadi dasar akan adanya harapan bahwa sesuatu yang indah, yang berada di depan, dapat diraih orang agar mau berusaha. Harapan menimbulkan adanya gairah ketekunan. Kerja keras dan usaha bersama itu harus didasarkan pada semangat cinta kasih yang nampak dari semangat berkorban, mengutamakan pasangan dan disiplin diri. Selain itu,Selain melalui langkah-langkah diatas penulis ingin menekankan pentingnya keluarga untuk menabung. Menabung juga mnjadi salah satu cara mengendalikan keuangan apabila kita membutuhkan dana secara tidak terencana. Sebenarnya menabung merupakan salah satu hal yang mutlak, harus ada, dan termasuk kebutuhan di masa depan. Ada beberapa manfaat menabung, diantaranya adalah :
- Menabung untuk keperluan mendadak di luar perkiraan.
- Untuk tambahan membeli barang yang harganya melebihi kemampuan atau daya beli biasa atau rutin
- Untuk menambah penghasilan dari bunga, sehingga dpat dikumpulkan untuk nantinya modal usaha
- Jika tabungan tersebut disalurkan melalui perbangkan, menabung berarti ikut mengumpulkan dana membangun negeri ini
Ekonomi sebuah keluarga merupakan tanggung jawab bersama, suami dan istri. Suami dan istri sebaiknya membangun komitmen bersama untuk merencanakan, serta mendayagunakan penghasilan mereka sebaik mungkin. Manakah kebutuhan yang harus segera dipenuhi dan mana kebutuhan yang masih bisa kita pending atau kita tangguhkan. Dalam prakteknya, sebaiknya diadakan suatu pembagian tanggung jawab yang jelas dalam melaksanakan anggaran dan memegang keuangan dalam keluarga. Itulah 6 cara mudah mengatur keunganan keluarga baru agar tidak boros yang patut anda coba. Semoga bermanfaat
Posting Komentar untuk "6 Cara mudah mengatur keuangan keluarga baru agar tidak boros"