12 Informasi penting mengenai kuliah di jurusan keperawatan
Bagi rekan-rekan yang ingin kuliah di jurusan keperawatan baik itu Diploma III maupun S1, tentu saja ingin mengetahui segala informasi yang berkaitan dengan kegiatan perkuliahan di jurusan ini. Di era modern seperti sekarang, kebutuhan akan profesi keperawatan memang semakin banyak. Hal itu didukung kesadaran masyarakat akan pentingnya penyedia layanan kesehatan yang berkualitas serta profesional. Dengan meningkatnya kebutuhan akan tenaga kesehatan khususnya perawat, maka profesi ini memiliki lapangan pekerjaan yang lumayan banyak dibandingkan profesi lainnya.
Kali ini admin ingin berbagi sedikit mengenai segala informasi kuliah di jurusan Keperawatan karena kebetulan admin sendiri merupakan lulusan Diploma III di salah satu Akademi Keperawatan yang berada di Yogyakarta. Oleh karenanya dalam artikel ini informasi yang bisa saya tulis sebatas pendidikan sampai Diploma III saja. Untuk informasi tentang S1 Keperawatan mudah-mudahan bisa segera menyusul tentunya setelah saya menyelesaikan pendidikan saya di S1 Keperawatan. Sebelumnya tentu rekan-rekan sudah mengetahui bahwa lulus dari jurusan Keperawatan ke depannya akan menjadi seorang perawat. Akan terasa aneh bilamana seorang yang ingin menjadi seorang dokter atau seorang guru kuliah di jurusan ini.
1.Kuliah di Jurusan Keperawatan itu susah apa tidak ?
Hal ini yang mungkin sering adik-adik tanyakan ketika akan masuk ke jurusan ini. Bicara susah atau tidak bagi setiap orang tentu saja jawabannya berbeda. Bagi beberapa orang mempelajari hal tertentu akan terasa mudah namun bagi orang lain belum tentu mudah. Di dalam perkuliahan keperawatan nanti kita akan mendapat banyak sekali materi dalam mata kuliah yang berbeda. Beberapa mata kuliah yang diajarkan diantaranya : Anatomi dan Fisiologi, Farmakologi, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Jiwa, Keperawatan anak dan masih banyak lagi termasuk kuliah tentang Etika Keperawatan. Dari masing-masing mata kuliah tentu akan menemukan kesulitan tersendiri.
2. Mata kuliah apa yang dirasa paling susah ?
Bagi saya yang telah menyelesaikan pendidikan di Diploma III keperawatan mata kuliah yang menurut saya paling susah untuk dipelajari adalah Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Jiwa. Keperawatan Maternitas sendiri merupakan mata kuliah wajib dimana kita akan mempelajari layanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya. Jadi kita tidak hanya diajarkan merawat orang yang sakit saja melainkan juga diajarkan perawatan ibu pada masa kehamilan sampai dengan bayi dilahirkan atau masa nifas.
3. Dimana sajakah mahasiswa dapat belajar praktek keperawatan?
Selama ini mungkin sebagian besar orang beranggapan bahwa tugas perawat selalu bekerja di rumah sakit saja. Namun faktanya, ruang lingkup keperawatan bukan hanya orang sakit di lingkungan Rumah Sakit, melainkan juga di lingkungan masyarakat. Oleh karenanya untuk mempersiapkan perawat profesional yang mampu bertugas di tengah masyarakat, mahasiswa keperawatan diwajibkan untuk turun langsung di lapangan dalam perawatan komunitas.
4. Berapa lama untuk bisa menyelesaikan kuliah di jurusan keperawatan?
Khusus untuk diploma III keperawatan, rata-rata mahasiswa akan menempuh perkuliahan selama 3 tahun. Dalam perkuliahan, biasa lembaga pendidikan akan menerapkan sistem paket. 3 tahun tersebut sudah termasuk praktek klinik di rumah sakit maupun praktek keperawatan di masyarakat.
5. Apakah kuliah di DIII keperawatan diwajibkan menyusun skripsi ?
Bagi rekan-rekan yang kuliah di DIII keperawatan tidak menyusun skripsi diakhir program, melainkan diwajibkan untuk menyusun sebuah Karya Tulis Ilmiah yang akan diujikan oleh penguji.
6. Apakah kuliah di DIII keperawatan bisa melanjutkan jenjang ke S1 ?
Jawabnya bisa. Sebagai lulusan DIII keperawatan, rekan-rekan tidak perlu berkecil hati karena takut tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saat ini beberapa perguruan tinggi baik itu perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta membuka jalur khusus S1 keperawatan dari lulusan Diploma III. Sebagai contoh Stikes Carolus di Jakarta, Stikes Bethesda di Yogyakarta dan masih banyak lagi. Setelah menamatkan jenjang sebagai sarjana keperawatan, selanjutnya mahasiswa keperawatan akan menempuh pendidikan profesi selama satu tahun. Lantas pendidikan profesi apa saja yang bisa rekan-rekan pilih? Saat ini ada beberapa pendidikan profesi keperawatan yang bisa rekan-rekan pilih, diantaranya adalah : Keperawatan Medikal Bedah ( KMB ), Keperawatan Spesialis anak, ataupun Keperawatan spesialis Kardiovaskuler.
7. Apakah setelah lulus pendidikan di keperawatan bisa langsung bekerja ?
Setelah rekan-rekan lulus dari pendidikan perawat, maka rekan-rekan harus mengurus STR perawat terlebih dahulu. Beberapa Rumah Sakit memang mewajibkan calon tenaga keperawatan memiliki STR sebagai persyaratan masuk karyawan baru ( Proses untuk mendapatkan STR bisa sampai beberapa bulan ). Namun dalam prosesnya ada beberapa rumah sakit yang tidak mewajibkan calon tenaga perawat melampirkan bukti fotocopy STR namun dengan melampirkan bukti bahwa anda sedang memproses STR yang bisa diperoleh di MTKP. Untuk lebih jelasnya anda bisa membaca 7 syarat pembuatan STR, cara mengurus STR dengan benar yang sudah saya tulis beberapa bulan yang lalu.
8. Soal lapangan kerja, seberapa banyak lapangan kerja bagi lulusan perawat ?
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, bahwa lulusan pendidikan perawat tidak selamanya bekerja di sebuah Rumah Sakit. Ada beberapa bidang yang membutuhkan tenaga keperawatan sebagai contoh : asuransi kesehatan, pertambangan, perawat di maskapai penerbangan, perawat di kementerian hukum dan HAM dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang membutuhkan tenaga keperawatan. Selain itu, bagi rekan-rekan yang bercita-cita sebagai seorang pengajar, rekan-rekan bisa saja menjadi seorang pengajar keperawatan dengan mengambil S2 keperawatan pendidikan.
9. Adakah beasiswa untuk mahasiswa keperawatan ?
Beasiswa untuk jurusan keperawatan cukup banyak, namun akan lebih banyak apabila rekan-rekan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri. Saya pribadi yang kuliah di Akademi Keperawatan milik swasta pernah mendapat beasiswa dari Dikti selama beberapa semester. Selain itu masih ada beberapa beasiswa keperawatan di luar negeri.
10. Apakah perawat bisa melanjutkan pendidikan di Kedokteran ?
Percaya atau tidak, masih ada masyarakat yang belum mengetahui bahwa pendidikan keperawatan berbeda dengan pendidikan kedokteran karena keduanya merupakan profesi yang berbeda. Seorang lulusan DIII keperawatan bisa saja melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya seperti S1 Keperawatan atau S2 keperawatan. Memang di perguruan tinggi, ilmu keperawatan masih menjadi satu fakultas yakni fakultas kedokteran ilmu keperawatan meskipun keduanya adalah profesi yang berbeda.
11. Adakah tips dalam memilih instansi pendidikan ilmu keperawatan ?
Bagi adik-adik lulusan SLTA yang ingin melanjutkan pendidikan di keperawatan, sebelum memutuskan untuk mendaftarkan diri entah itu di AKPER atau STIKES, alangkah lebih baik mencari tahu terlebih dahulu bagaimana seluk beluk instansi pendidikan yang dimaksudkan. Pilihlah intansi pendidikan yang sudah terakreditasi, karena bilamana instansi tersebut belum terakreditasi maka akan merugikan para lulusannya. Sebagai contoh untuk persyaratan mendaftar CPNS saat ini minimal harus lulusan instansi pendidikan dengan akreditasi B. Untuk mencari tahu direktori hasil akreditasi, adik-adik bisa mengecek di pencarian prodi BAN-PT. Selain itu dalam memilih tempat kuliah, alangkah lebih baik memilih instansi pendidikan yang mempunyai rumah sakit sendiri sebagai lahan praktik. Percaya atau tidak, hal ini akan sangat membantu dalam pembiayaan selama praktik. Bilamana mahasiswa perguruan tinggi tidak mempunyai rumah sakit sendiri harus rela berpindah-pindah lahan praktik ( termasuk kos sebagai tempat tinggal sementara ), hal itu tidak berlaku bagi kampus yang memiliki lahan praktik sendiri. Dari segi pembiayaan selama praktik adik-adik sudah bisa menghemat uang, karena tidak perlu menyewa kos, tidak banyak mengeluarkan biaya transportasi serta yang terpenting, memiliki kesamaan dalam SPO serta prinsip tindakan keperawatan selama menimba ilmu di tempat praktek.
12. Apakah lulusan perawat bisa membuka praktek ?
Informasi terakhir tentang keperawatan yang mungkin bisa saya sampaikan adalah bahwa saat ini perawat bisa membuka praktik mandiri keperawatan. Bilamana dahulu sebagaimana kita ketahui hanya dokter saja yang membuka praktik kedokteran, setelah disahkan Undang-Undang Keperawatan seorang perawat bisa membuka praktek mandiri tentunya setelah menempuh dan memenuhi syarat-syarat yang dipersyaratkan oleh organisai profesi keperawatan yakni PPNI. Pengalaman kerja, keterampilan serta berbagai macam pelatihan sangat diperlukan sebelum adik-adik nanti membuka praktik mandiri keperawatan.
Itulah tadi 12 Informasi penting mengenai kuliah di jurusan keperawatan yang bisa saya rangkum. Dalam menjalani perkuliahan di jurusan keperawatan nanti, adik-adik akan menemukan banyak pelajaran berharga. Tidak hanya soal kesehatan saja, namun juga pelajaran soal kehidupan. Karena dalam prakteknya, adik-adik akan berhadapan langsung dengan klien dengan segala problematikanya sehingga kita dituntut untuk lebih dewasa dan bijaksana menyingkapinya.
ilustrasi materi kuliah keperawatan |
Kali ini admin ingin berbagi sedikit mengenai segala informasi kuliah di jurusan Keperawatan karena kebetulan admin sendiri merupakan lulusan Diploma III di salah satu Akademi Keperawatan yang berada di Yogyakarta. Oleh karenanya dalam artikel ini informasi yang bisa saya tulis sebatas pendidikan sampai Diploma III saja. Untuk informasi tentang S1 Keperawatan mudah-mudahan bisa segera menyusul tentunya setelah saya menyelesaikan pendidikan saya di S1 Keperawatan. Sebelumnya tentu rekan-rekan sudah mengetahui bahwa lulus dari jurusan Keperawatan ke depannya akan menjadi seorang perawat. Akan terasa aneh bilamana seorang yang ingin menjadi seorang dokter atau seorang guru kuliah di jurusan ini.
1.Kuliah di Jurusan Keperawatan itu susah apa tidak ?
Hal ini yang mungkin sering adik-adik tanyakan ketika akan masuk ke jurusan ini. Bicara susah atau tidak bagi setiap orang tentu saja jawabannya berbeda. Bagi beberapa orang mempelajari hal tertentu akan terasa mudah namun bagi orang lain belum tentu mudah. Di dalam perkuliahan keperawatan nanti kita akan mendapat banyak sekali materi dalam mata kuliah yang berbeda. Beberapa mata kuliah yang diajarkan diantaranya : Anatomi dan Fisiologi, Farmakologi, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Jiwa, Keperawatan anak dan masih banyak lagi termasuk kuliah tentang Etika Keperawatan. Dari masing-masing mata kuliah tentu akan menemukan kesulitan tersendiri.
2. Mata kuliah apa yang dirasa paling susah ?
Bagi saya yang telah menyelesaikan pendidikan di Diploma III keperawatan mata kuliah yang menurut saya paling susah untuk dipelajari adalah Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Jiwa. Keperawatan Maternitas sendiri merupakan mata kuliah wajib dimana kita akan mempelajari layanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya. Jadi kita tidak hanya diajarkan merawat orang yang sakit saja melainkan juga diajarkan perawatan ibu pada masa kehamilan sampai dengan bayi dilahirkan atau masa nifas.
3. Dimana sajakah mahasiswa dapat belajar praktek keperawatan?
Selama ini mungkin sebagian besar orang beranggapan bahwa tugas perawat selalu bekerja di rumah sakit saja. Namun faktanya, ruang lingkup keperawatan bukan hanya orang sakit di lingkungan Rumah Sakit, melainkan juga di lingkungan masyarakat. Oleh karenanya untuk mempersiapkan perawat profesional yang mampu bertugas di tengah masyarakat, mahasiswa keperawatan diwajibkan untuk turun langsung di lapangan dalam perawatan komunitas.
4. Berapa lama untuk bisa menyelesaikan kuliah di jurusan keperawatan?
Khusus untuk diploma III keperawatan, rata-rata mahasiswa akan menempuh perkuliahan selama 3 tahun. Dalam perkuliahan, biasa lembaga pendidikan akan menerapkan sistem paket. 3 tahun tersebut sudah termasuk praktek klinik di rumah sakit maupun praktek keperawatan di masyarakat.
5. Apakah kuliah di DIII keperawatan diwajibkan menyusun skripsi ?
Bagi rekan-rekan yang kuliah di DIII keperawatan tidak menyusun skripsi diakhir program, melainkan diwajibkan untuk menyusun sebuah Karya Tulis Ilmiah yang akan diujikan oleh penguji.
6. Apakah kuliah di DIII keperawatan bisa melanjutkan jenjang ke S1 ?
Jawabnya bisa. Sebagai lulusan DIII keperawatan, rekan-rekan tidak perlu berkecil hati karena takut tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saat ini beberapa perguruan tinggi baik itu perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta membuka jalur khusus S1 keperawatan dari lulusan Diploma III. Sebagai contoh Stikes Carolus di Jakarta, Stikes Bethesda di Yogyakarta dan masih banyak lagi. Setelah menamatkan jenjang sebagai sarjana keperawatan, selanjutnya mahasiswa keperawatan akan menempuh pendidikan profesi selama satu tahun. Lantas pendidikan profesi apa saja yang bisa rekan-rekan pilih? Saat ini ada beberapa pendidikan profesi keperawatan yang bisa rekan-rekan pilih, diantaranya adalah : Keperawatan Medikal Bedah ( KMB ), Keperawatan Spesialis anak, ataupun Keperawatan spesialis Kardiovaskuler.
7. Apakah setelah lulus pendidikan di keperawatan bisa langsung bekerja ?
Setelah rekan-rekan lulus dari pendidikan perawat, maka rekan-rekan harus mengurus STR perawat terlebih dahulu. Beberapa Rumah Sakit memang mewajibkan calon tenaga keperawatan memiliki STR sebagai persyaratan masuk karyawan baru ( Proses untuk mendapatkan STR bisa sampai beberapa bulan ). Namun dalam prosesnya ada beberapa rumah sakit yang tidak mewajibkan calon tenaga perawat melampirkan bukti fotocopy STR namun dengan melampirkan bukti bahwa anda sedang memproses STR yang bisa diperoleh di MTKP. Untuk lebih jelasnya anda bisa membaca 7 syarat pembuatan STR, cara mengurus STR dengan benar yang sudah saya tulis beberapa bulan yang lalu.
8. Soal lapangan kerja, seberapa banyak lapangan kerja bagi lulusan perawat ?
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, bahwa lulusan pendidikan perawat tidak selamanya bekerja di sebuah Rumah Sakit. Ada beberapa bidang yang membutuhkan tenaga keperawatan sebagai contoh : asuransi kesehatan, pertambangan, perawat di maskapai penerbangan, perawat di kementerian hukum dan HAM dan masih banyak lagi bidang-bidang lain yang membutuhkan tenaga keperawatan. Selain itu, bagi rekan-rekan yang bercita-cita sebagai seorang pengajar, rekan-rekan bisa saja menjadi seorang pengajar keperawatan dengan mengambil S2 keperawatan pendidikan.
9. Adakah beasiswa untuk mahasiswa keperawatan ?
Beasiswa untuk jurusan keperawatan cukup banyak, namun akan lebih banyak apabila rekan-rekan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri. Saya pribadi yang kuliah di Akademi Keperawatan milik swasta pernah mendapat beasiswa dari Dikti selama beberapa semester. Selain itu masih ada beberapa beasiswa keperawatan di luar negeri.
10. Apakah perawat bisa melanjutkan pendidikan di Kedokteran ?
Percaya atau tidak, masih ada masyarakat yang belum mengetahui bahwa pendidikan keperawatan berbeda dengan pendidikan kedokteran karena keduanya merupakan profesi yang berbeda. Seorang lulusan DIII keperawatan bisa saja melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya seperti S1 Keperawatan atau S2 keperawatan. Memang di perguruan tinggi, ilmu keperawatan masih menjadi satu fakultas yakni fakultas kedokteran ilmu keperawatan meskipun keduanya adalah profesi yang berbeda.
11. Adakah tips dalam memilih instansi pendidikan ilmu keperawatan ?
Bagi adik-adik lulusan SLTA yang ingin melanjutkan pendidikan di keperawatan, sebelum memutuskan untuk mendaftarkan diri entah itu di AKPER atau STIKES, alangkah lebih baik mencari tahu terlebih dahulu bagaimana seluk beluk instansi pendidikan yang dimaksudkan. Pilihlah intansi pendidikan yang sudah terakreditasi, karena bilamana instansi tersebut belum terakreditasi maka akan merugikan para lulusannya. Sebagai contoh untuk persyaratan mendaftar CPNS saat ini minimal harus lulusan instansi pendidikan dengan akreditasi B. Untuk mencari tahu direktori hasil akreditasi, adik-adik bisa mengecek di pencarian prodi BAN-PT. Selain itu dalam memilih tempat kuliah, alangkah lebih baik memilih instansi pendidikan yang mempunyai rumah sakit sendiri sebagai lahan praktik. Percaya atau tidak, hal ini akan sangat membantu dalam pembiayaan selama praktik. Bilamana mahasiswa perguruan tinggi tidak mempunyai rumah sakit sendiri harus rela berpindah-pindah lahan praktik ( termasuk kos sebagai tempat tinggal sementara ), hal itu tidak berlaku bagi kampus yang memiliki lahan praktik sendiri. Dari segi pembiayaan selama praktik adik-adik sudah bisa menghemat uang, karena tidak perlu menyewa kos, tidak banyak mengeluarkan biaya transportasi serta yang terpenting, memiliki kesamaan dalam SPO serta prinsip tindakan keperawatan selama menimba ilmu di tempat praktek.
12. Apakah lulusan perawat bisa membuka praktek ?
Informasi terakhir tentang keperawatan yang mungkin bisa saya sampaikan adalah bahwa saat ini perawat bisa membuka praktik mandiri keperawatan. Bilamana dahulu sebagaimana kita ketahui hanya dokter saja yang membuka praktik kedokteran, setelah disahkan Undang-Undang Keperawatan seorang perawat bisa membuka praktek mandiri tentunya setelah menempuh dan memenuhi syarat-syarat yang dipersyaratkan oleh organisai profesi keperawatan yakni PPNI. Pengalaman kerja, keterampilan serta berbagai macam pelatihan sangat diperlukan sebelum adik-adik nanti membuka praktik mandiri keperawatan.
Itulah tadi 12 Informasi penting mengenai kuliah di jurusan keperawatan yang bisa saya rangkum. Dalam menjalani perkuliahan di jurusan keperawatan nanti, adik-adik akan menemukan banyak pelajaran berharga. Tidak hanya soal kesehatan saja, namun juga pelajaran soal kehidupan. Karena dalam prakteknya, adik-adik akan berhadapan langsung dengan klien dengan segala problematikanya sehingga kita dituntut untuk lebih dewasa dan bijaksana menyingkapinya.
perawat bisa diteruskan jadi dokter gak sih om? masih bingung saya.
BalasHapussalam kenal, dari Blogger Depok
tidak bisa mas:D karena keduanya merupakan profesi yang berbeda.. salam kenal, terimakasih sudah berkunjung
HapusMungkin ini dapat dijadikan trobosan untuk kembali mengeluti dunia pendidikan. Kira-kira kalau sudah beberapa tahun lulus SMA dan ingin kuliah apa masih bisa, mas?
BalasHapusmasih bisa mbak lisa, selagi masih ada kemauan untuk belajar, saya rasa rekan-rekan bisa mengikutinya
HapusApakah ada PTN di Indonesia yang menerima mahasiswa baru dari diploma (bukan dari SMA), kalo ada ptn mana saja ya kak, terimakasih
BalasHapusSetau saya poltekes negeri Yogyakarta mbak, namun untuk jenjang DIV bukan S1
HapusBiaya kuliah perawat mahal gak sih?
BalasHapusLumayan mahal mbak, cari yang ptn lebih terjangkau biayanya
HapusBiaya kuliah di perawat mahal enggak? Terimakasih
BalasHapusAss.
BalasHapusKak mau tanya kan tdi di jelaskan sekolahnya harus terakreditas untuk cpns, tapi jika mau bekerja di rs apakah akreditas juga diperhatikan, dan juga salah satu syarat dalam lamaran jika harus lulusan terakreditas bagus,.
Jadi kalo akreditasnya blm bagus apa itu jd penghambat buat bekerja di rs?
Coba saya jawab ya mbak, untuk rumah sakit swasta, memang sebagian tidak terlalu memperhatikan akreditasi kampus, namun mereka lebih melihat kinerja kita di awal masa percobaan atau selama kita menjadi PKWT.Selain itu, pihak rumah sakit juga tentu akan melihat dari lulusan mana calon pegawai itu berasal, apakah dari perguruan tinggi yang selama ini menghasilkan lulusan dengan predikat baik, atau tidak.Lulusan dari perguruan tinggi favorit, entang itu negeri atau swasta, kemungkinan besar lebih diprioritaskan.
HapusKalo menurut perspektif saya. Bagus tdknya suatu perguruan tinggi baik politeknik, universitas negri/swasta, stikes ato yg laennya kita bisa lihat dari akred perguruan tsb dan lihat seberapa sukses lulusan perguruan tsb. Sma halnya politeknik kesehatan negri semarang dan universitas diponegoro yg lulusannya lbh dominan di suatu institusi tertentu. Tdk ingin compare antara perguruan tinggi satu dgn yg lain. Tp ini mungkin bisa dijadikan suatu contoh:)
HapusAssalamualaikum kak
BalasHapusKalau sudah lulus hampir 8th dan sambil kerja bisa tidak kak. Mending stikes atau universitas kak
Terima kasih
Ngambil keperawatan bisa sambil kerja ngga?
BalasHapus